Saturday, October 6, 2012

FMPB Sumut adalah Masyarakat anti Korupsi Dukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

"Kami Sadar Korupsi adalah Musuh Nomor Satu di Indonesia"

Mengapa harus dukung KPK?, karena Korupsi adalah persoalan klasik yang merongrong rusaknya moral para pemegang kuasa pengguna anggaran, pemangku jabatan, dan penguasa percaturan politik di Indonesia,yang hampir mengena keseluruh instansi-intansi pemerintah, instansi penegak hukum, instansi pembuat undang-undang bahkan instansi agama, tidak itu saja "Korupsi" telah dianggap sesuatu yang "Biasa" bahkan telah dianggap bagian dari kebudayaan atau tradisi yang tidak mungkin atau sulit diberantas. Kebiasaan korupsi telah menembus batas norma-norma yang merongrong rusaknya sistem bernegara dan berbangsa. Kebiasaan korupsi telah menular keseluruh biluk-biluk kehidupan, tidak hanya korupsi berupa "uang" namun juga korupsi "waktu" dari hal-hal kecil hingga yang besar, dari anak kecil hingga orang-orang dewasa.

Bisa dibayangkan seandainya KPK dibubarkan atau seandainya KPK dilemahkan maka kebiasaan korupsi akan semakin merajalela, para pemilik kekuasaan, pemangku jabatan tidak akan pernah peduli terhadap nasib rakyat kecil (termarginalkan). Rakyat kecil (masyarakat miskin) yang masih mayoritas di Indonesia akan tetap menjadi korban dari penguasa dan para pemilik modal, berkolaborasi untuk menambah pundi-pundi harta dan mempertahankan serta memperluas kekuasaannya.

Friday, October 5, 2012

FMPB SUMUT Mengucapkan Selamat Hari Guru Sedunia

Sejarah Hari Guru Sedunia

Sumber Gbr. Rima Nove Yanti
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hari guru sedunia berkaitan dengan suatu peristiwa bersejarah pada tanggal 21 September-5 Oktober 1966. Yaitu diselenggarakannya konferensi antar pemerintah di Paris yang dihadiri oleh wakil dari 76 negara anggota Unesco termasuk Indonesia dan 35 organisasi internasional
.
Dituturkan Koordinator Komunitas Guru Jabar, Hartono, konferensi tersebut menghasilkan rekomendasi tentang status guru yang dikenal dengan ILO/Unesco, Recommendations Concerning the Status of Teachers. Isi rekomendasi tersebut diantaranya menekankan pada profesionalisme dan kesejahteraan guru khususnya di negera-negara berkembang
.
Profesionalisme guru menjadikan profesi guru tidak asal-asakan tapi memiliki bekal pengetahuan dan sejumlah kompetensi memadai, diantaranya pedagonis. Guru harus mencintai profesinya secara total dan tulus. Jangan sampai memilih profesi guru adalah merupakan pilihan kedua di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

Wednesday, October 3, 2012

Ketika Orang Batak Dijerat Masalah atau Dibanggakan

Siapa yang tidak kenal Orang Batak? Orang yang dikenal keras dan pedas dalam berkata-kata, namun pantang menyerah dalam memperjuangkan kebenaran. Kita tidak bisa pungkiri bahwa Orang Batak atau seseorang yang bersuku Batak sudah tersebar keseluruh pelosok negeri Indonesia bahkan hingga keluar negeri. Padahal asal muasal Orang Batak adalah Sumatera Utara. Di Sumatera Utara, orang Suku Batak terbagi atas beberapa suku yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing. Semua suku tersebut memiliki kesamaan yaitu adanya marga. Marga ini adalah nama belakang keluarga. Kesamaan marga akan membuat secara naluriah adanya ikatan kekerabatan. Dengan adanya ikatan kekerabatan tersebut maka tak jarang kita temui organisasi/kelompok masyarakat yang didasari atas kesamaan marga. 
Dampak Negatif dan Positif

Kesamaan marga ini menjadi ikatan yang lebih erat didalam kehidupan bermasyarakat. Tentu orang yang bermarga sama lebih disayangi atau dihormati dibandingkan dengan marga lainnya walaupun sesama Orang Batak. Kekuatan marga ini juga membawa Orang Batak mudah dikenal komunitasnya. Seseorang memiliki marga, tentu kemungkinan besar dia adalah Orang Batak. Dengan begitu, kemanapun Orang Batak pergi pasti akan dikenal sebagai Orang Batak-jika dia masih menyertakan marga diakhir namanya.

Tuesday, October 2, 2012

GUBSU 2013-2018 : Kembalikan Citra Danau Toba Sebagai Kebanggaan Sumut Dan Indonesia


Danau Toba
Danau Toba merupakan salah satu ciri khas Sumatera Utara, bahkan Indonesia.  Boleh jadi disebut ciri khas Sumatera Utara dan Indonesia selain karena merupakan danau air tawar terbesar di Asia Tenggara, juga merupakan danau yang terjadi akibat letusan gunung berapi (Vulkanik) terbesar di dunia. Bahkan Tim peneliti multidisplin internasional yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.

Kedasyatan Gunung Toba tidak hanya membentuk Danau Toba yang begitu Indah ditambah dengan adanya Pulau Samoir yang berada di ditengah danau. “Gunung Toba” yang telah membentuk Danau Toba yang indah itu juga telah membentuk peradaban manusia yang disebut dengan Suku Bangsa “Batak” atau yang lebih dikenal dengan “Bangso Batak” terdiri dari beberapa sub suku(puak) terdiri dari: Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Angkola dan Pakpak. Dengan pola hidup dan karakteristik yang boleh dibilang “keras” dan  memiliki identitas kebudayaan yang sangat unik bahkan satu-satunya di Indonesia dengan pola hubungan keluarga, setiap klan diberi “Marga” untuk menandakan setiap keturunannya, pola hubungan marga (kekerabatan) yang bersifat patrilinial ini tidak diperbolehkan untuk menikah atau memiliki keturunan dengan yang se-marga, hingga saat ini orang-orang Batak sangat mentaati aturan yang telah disampaikan oleh leluhurnya. 

PILGUBSU 2013 : Masyarakat Sumut Dituntut Harus Cerdas

Ditulis Oleh : Eliap Lumbantoruan
Pemilukada Provinsi Sumatera Utara tahun depan(2013) sudah mulai bergelora, berbagai pihak sudah mulai menyatakan diri mampu menjadi "The Number One" di Provinsi itu. Akan tetapi, seperti proses pemilukada-pemilukada yang sudah-sudah, kriteria utamanya masih tetap yang punya uang (The Have). Sayangnya, yang punya uang ini pun tidak mampu mengukur dirinya mampu atau tidak secara kompetensi. Akibat dari banyaknya para petualang politik yang berduit ini, partai politikpun jual-jual mahal seperti "Tukang Ojek". Kriteria dukungan bukan pada kemampuan yang teruji dan layak untuk membangun daerah yang akan dipimpin tetapi lebih kepada jumlah "Getep (Kekutan Finansial)" yang bisa didapat dari calon-calon itu.

Lucu pertandingan pemilukada di Indonesia ini, semestinya partai-partai politik itu yang melakukan recruitmen untuk mencari calon mereka yang terbaik untuk dimajukan dalam pentas pertandingan tersebut, yang mereka dukung bukan hanya sebagai "Tumpangan Ojek" tapi sesungguh-sungguhnya mendukung luar dan dalam atau bahkan sampai berdarah-darah. Kenyataan yang terjadi, sebaik-baiknya calon pun, harus bergerilia mulai dari bawah sampai ke atas dengan biaya sendiri untuk bisa ikut bertanding, sekali lagi hanya untuk ikut bertanding. Tidak peduli mau mengeluarkan puluhan atau bahkan ratusan millyard asalkan ikut bertanding, sekalipun secara sadar bahwa kendaraan "Ojek" yang mereka tumpangi untuk ikut bertanding, hanya sebagai persyaratan administrative saja dan tidak begitu berpengaruh terhadap proses pemenangan pada saat pertandingan. 

Sunday, September 30, 2012

Suhunan Situmorang : MANAKALA 30 SEPTEMBER TIBA

Suhunan Situmorang
Apa yang ada di benak atau dalam bayangan umumnya orang, setiap 30 September tiba? Yang dominan adalah ini: segerombol orang, bermaksud mengambilalih kekuasaan di negara ini, para tentara yang dibina atau pendukung Partai Komunis Indonesia/PKI. Mereka membunuh tujuh jenderal dan perwira menengah dan satu gadis kecil bernama Ade Irma, putri satu jenderal yang lolos dari incaran. Pembunuhan yang didahului penculikan, sadis, barbar, perbuatan orang-orang yang tak bertuhan.

Letkol (AD) Untung menjadi tokoh sentral, pemimpin pemberontakan tersebut. Dan Suharto, yang kemudian jadi Presiden RI, dianggap hero, paling berjasa menumpas kudeta tersebut, yang kemudian menjadi presiden terlama berkuasa di negara ini. Ia berhasil menyeragamkan anggapan dan sikap "nasional": PKI mau kudeta, jenderal-jenderal yang dituduh agen neo imperialisme dibunuh, Pancasila akan diganti dengan ideologi komunisme.

Wednesday, September 26, 2012

PILKADA : Sumut Naik Kelas Dari Bintang Dua Menjadi Bintang Tiga


Bakal Cagubsu : LetJend (Purn). AY. Nasution dan LetJend (Purn) Cornel Simbolon
Pemilihan Kepala Daerah maupun Pemilihan Presiden tidak terlepas dari peranan atau keikutsertaan militer dan dipastikan dalam setiap pemilihan pasti ada pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang maju sebagai calon kepala daerah atau Kepala Negara yang diusung oleh partai-partai besar yang memiliki kekuatan di parlemen maupun di pemerintahan. Tidak tanggung-tanggung para kandidat yang diusung dari pensiunan TNI setidaknya berpangkat Mayor Jenderal (Berbintang Dua), Letnan Jenderal (Berbintang Tiga) dan Sang Jenderal Penuh (Berbintang Empat). Para Jenderal yang telah pensiun ini memang telah mengerti posisi atau aturan main untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Negara atau Kepala Daerah. 

Pensiunan Jenderal TNI (Bintang Empat) dan Letnan Jenderal (Bintang Tiga) biasanya ikut mencalonkan atau dicalonkan sebagai Kepala Negara (Presiden) setidaknya juga sering duduk dijajaran pembantu Presiden seperti Menteri sedangkan Mayor Jenderal (Bintang Dua) dan Brigadir Jendral (Bintang Satu) biasanya ikut mencalonkan diri sebagai calon Gubernur atau Kepala Daerah Tingkat I. 

Thursday, September 20, 2012

Merayakan Keberagaman: Refleksi Kemenangan Jokowi dan Ahok

Setiap pemimpin yang memimpin keberagaman harus berani selain tidak ingkar janji juga harus mampu mengedapankan fakta dan kebenaran, bertindak berdasarkan undang-undang dan dasar berdirinya suatu negara. Tidak cukup mengedapankan demokrasi terutama pada sifat-sifat manusia yang masih mengatasnamakan demokrasi hanya dilihat dari sisi mayoritas dan mengucilkan yang minoritas. Sebagai orang yang merayakan keberagaman maka perlu dengan tegas mengatakan bahwa sesuatu yang "baik belum tentu benar", sesuatu yang pintar belum tentu bijak, sesuatu yang keras belum tentu kasar, sesuatu yang halus belum tentu lembut. Sekalipun kesempurnaan itu tidak akan ada di dunia, karena sesuatu yang "sempurna" hanya milik Sang Pencipta Alam Semesta, bukan "Penguasa" karena penguasa dunia bisa terdiri dari manusia-manusia yang memilki kekurangan dan kelebihan dan bisa diperhamba oleh sesuatu yang bertentangan dengan keinginan "Sang Pencipta Alam" kemudian menyengsarakan sesama manusia dan merusak alam.

Thursday, September 13, 2012

Selamat Atas Terpilihnya Ompui Pdt. W.T.P Simarmata, M.A Sebagai Ephorus HKBP

GURU ADALAH PEMIMPIN SEBENARNYA 


Pdt. W.T.P. Simarmata, MA
Mengajar berarti  belajar lagi, Sang Guru menyentuh masa depan. Sang Guru pun mengajar. Murid yang dipersenjatai dengan informasi, akan selalu memenangkan pertempuran.  Seorang Guru akan Menggandeng tangan, Membuka pikiran Menyentuh hati, Membentuk masa depan dan Seorang Guru akan berpengaruh selamanya serta Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir.

Mengajar bukan profesi, mengajar adalah kegemaran. Banyak Guru telah mencapai sebuah kesimpulan yang menakutkan bahwa Guru adalah unsur penentu di dalam kelas. Pendekatan pribadi sang gurulah yang menciptakan iklimnya suasana hatinyalah yang membuat cuacanya. Sebagai seorang Guru, akan memiliki kekuatan yang sangat besar untuk membuat hidup seseorang menderita atau gembira. Sang Guru bisa menjadi alat penyiksa atau pemberi ilham, bisa bercanda atau mempermalukan, melukai atau menyembuhkan. Dalam semua situasi, reaksi Gurulah yang menentukan, apakah sebuah krisis akan memuncak atau mereda dan apakah seseorang akan diperlakukan sebagai manusia atau direndahkan.

Monday, September 10, 2012

Sinode Godang Jaman Sekarang Jauh Dari Esensi Pelayanan HKBP

Menurut para penatua dahulunya "Sinode Godang" merupakan salah satu tingkatan tertinggi pertemuan para Pendeta dalam pembahasan segala rencana program Pelayanan HKBP dan membahas kekurangan  Program dan Pelayanan (Kinerja) HKBP yang telah terlaksana, sebagai salah urutan teratas dalam Sinode Godang sedangkan pemilihan Ephorus (Pucuk Pimpinan HKBP) sebagai pembahasan terakhir (sebagian kecil atau urutan terakhir dan bukan yang utama) dari Sinode Godang. Namun sekarang terbalik tidak tahu pasti ide siapa sehingga "pemilihan Ephorus" sebagai ajang utama atau program utama dalam "Sinode Godang", dengan metode bahwa Ephorus harus mendapat restu dari tiap distrik yang diutus oleh gereja-gereja yang membuat para calon harus memperkenalkan diri ke tiap-tiap distrik (wilayah) untuk mendapat dukungan.

Dukung mendukung terjadi, team sukses pun dibentuk, dengan alasan demokrasi yang jauh dari sikap perhelatan seorang hamba atau pelayan Tuhan, layaknya pemilihan calon kepala daerah, calon presiden, calon pimpinan tertinggi melalui voting, pragmatisme politik pun terjadi yang cenderung menyebabkan perpecahan, dan tidak terhindar dari money politik oleh para team sukses dan kepentingan-kepentingan lain yang menginginkan bagian dari kekuasaan HKBP sehingga kemungkinan Ephorus bisa saja terpilih atas jasa yang menginginkan imbalan sepadan bahkan lebih layaknya team sukses calon kepala daerah yang mendukung dengan kekuatan finansial, kekuatan politik, kekuatan partai, kekuatan kekuasaan di pemerintahan, kekuatan massa berupa proyek dan lain-lain.

Monday, August 20, 2012

Negarawan Sejati

Negarawan dan Pemimpin haruslah orang-orang yang berpikir berdasarkan misi dan Tujuan negara, bertindak berdasarkan undang-undang dan hukum yang berlaku dan menegakkannya secara jelas dan nyata  tanpa pandang bulu dan masyarakat juga haruslah paham dan setiap orang bisa menjadi Negarawan"

Yang menjadi pertanyaan apakah atau adakah masyarakat yang tahu apa sebenarnya Misi dan Tujuan Negara Indonesia?. Misalnya menjadi Negara Agraris Nomor 1 di Dunia, Negara Maju Tahun 2200, Negara Rp 1 = US $10.000 Tahun 3030 atau Negara Pengekspor Tenaga Kerja Murah 2013, Negara Impor Segala Macam Barang(Produk) dan lain -lain.

Sunday, August 19, 2012

FMPB SUMUT Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, Maaf Lahir dan Batin

Pada hari baik dan bulan baik ini kepada teman-teman semua,, para blogger dan para pengunjung web ini yang merayakannya, yang saya tidak sempat bertemu langsung, kami segenap pengurus FMPB Sumut  sekeluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin. Selama kita bergaul, berteman dan bertugas, tentu kami punya salah dan khilaf, jika ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan,

Semoga di hari Raya Idul Fitri tahun ini benar-benar membawa kita kembali kepada fitrah-Nya.

Kepada sahabat-sahabat blogger, kami mohon maaf jika ada kesalahan atau kekurangan, kesilapan  yang kami lakukan , mungkin ketika memberikan komentar, merespon komentar, atau lupa tidak sempat blogwalking karena sesuatu hal. Semoga berkat hari nan fitri dan penuh kemenangan ini rajutan tali silaturahmi kita menjadi lebih kuat lagi, amiin.

Andai jemari tak sempat berjabat, andai raga tak dapat bertatap,
seiring bedug yang menggema, seruan takbir yang berkumandang,
kami haturkan salam menyambut hari raya idul fitri,
jika ada kata serta khilaf kami membekas lara,
mohon maaf lahir dan batin…

Ketua Umum : Turman Simanjuntak
Sekretaris Umum : Horden Silalahi

Beserta Pelopor : Wesly Suta Fernando Simanjuntak dan Segenap Pengurus serta para anggota

Thursday, August 9, 2012

Ribuan Kubik Kayu Alam Habis Dibabat TPL

HUMBAHAS- Selain menghabiskan sekitar 5.657.500 liter solar bersubsidi dalam setahun di satu SPBU jika rata-rata satu truk menyedot 155 liter per hari, ribuan kubik kayu alam juga dibabat habis PT Toba Pulp Lestari (TPL). Ribuan kubik kayu alam yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun diperkirakan selama ini sudah habis dibabat pihak pabrik bubur kertas PT TPL dari 188.055 hektare area Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) yang dikeluarkan Mentri Kehutanan sesuai dengan SK Nomor 58 Tahun 2011.
“Sangat ironis memang, Bangso Batak yang punya tanah leluhur, tapi TPL yang memiliki kuasa dengan meraup keuntungan hingga triliunan rupiah selama perusahaan itu beroperasi. Saya perlu tegaskan sekali lagi, TPL adalah musuh nomor satu industri perusak lingkungan di tanah Batak,” tegas Ketua Umum Forum Masyarakat Peduli Bonapasogit (FMPB) Turman Simanjuntak kepada METRO, Rabu (8/8) saat dihubungi melalui ponselnya. Secara administratif, TPL memang memiliki izin IUPHHK dari Mentri Kehutanan. Tapi, kalau dilihat dari sisi dampak lingkungan, jelas TPL telah merusak ekosistem dan bahkan tatanan kekerabatan di tengah-tengah suku Batak.

Saturday, July 28, 2012

TPL Penyebab Konflik di Tengah Masyarakat Batak

HUMBAHAS- Perusahaan industri bubur kertas (pulp) PT Toba Pulp Lestari (TPL), selain menjadi fenomena rusaknya lingkungan hidup dan sarana infrstruktur, juga menjadi penyebab rusaknya tatanan kehidupan sosial masyarakat adat di Bonapasogit yang dimulai dari sengketa tanah, khususnya tanah adat. Hal itu ditegaskan Ketua Umum Forum Masyarakat Peduli Bonapasogit (FMPB) Turman Simanjuntak, Kamis (26/7) saat dihubungi METRO melalui ponselnya.


“TPL tidak hanya merusak lingkungan akibat penebangan dan pembuangan limbah yang menimbulkan berbagai penyakit untuk manusia. Termasuk juga untuk tanaman hutan maupun pertanian masyarakat. Tidak hanya sampai disitu, keberadaan TPL juga menyebabkan perselisihan di kalangan masyarakat Batak akibat ada yang pro dan kontra khususnya soal tanah adat,” ujar Turman. Turman mencontohkan, sengketa tanah adat di Kecamatan Pollung, Kebupaten Humbang Hasundutan dengan pihak PT Toba Pulp Lestari. ”Kita sudah lihat perjuangan masyarakat Kecamatan Pollung untuk mempertahankan tanah adat mereka yang masuk ke area hutan tanaman industri TPL. Tapi sebagian masyarakat di Kecamatan Pollung yang memiliki kepentingan atau sudah menerima sesuatu dari pihak TPL malah pro TPL. Sehingga, masyarakat yang dahulunya bersaudara menjadi musuh bebuyutan,” bebernya.

PT. Toba Pulp Lestari Pegang Rekor Musuh Lingkungan Hidup dan Sosial Nomor Satu di Bonapasogit

PT. Toba Pulp Lestari Pegang Rekor Musuh Lingkungan Hidup dan Sosial Nomor Satu di Bonapasogit

TPL atau Indorayon masyarakat Batak sering menyebutnya, menjadi fenoma rusaknya lingkungan hidup dan tatanan kehidupan sosial masyarakat terutama yang berada di kawasan sekitar pabrik pengolahan kayu untuk pembuatan bahan baku kertas dan masyarakat yang berada di kawasan Danau Toba. TPL atau Indorayon tidak hanya dituding sebagai perusak lingkungan akibat penebangan dan pembuangan limbah yang menimbulkan berbagai penyakit tidak hanya untuk manusia namun juga tanaman masyarakat, yang paling fenomenal adalah munculnya hiburan-hiburan malam dan praktek prostitusi di kawasan pabrik pengolahan pulp tersebut sekitar kawasan danau toba diakibatkan pekerja pendatang dari luar bonapasogit yang tidak memahami kultural masyarakat Batak. Tidak jarang ada keluarga yang bertengkar akibat pulang dari warung remang-remang yang berada di kawasan pabrik, dikarenakan mabuk dan terkena penyakit kelamin.

Persoalan tidak hanya sampai disitu, keberadaan TPL menyebabkan perselisihan dikalangan masyarakat Batak akibat ada yang pro dan kontra, bahkan yang dahulunya bersaudara menjadi musuh bebuyutan. Yang pro adalah biasanya mereka-mereka yang mendapat keuntungan langsung dari keberadaan TPL dan biasanya lebih sedikit(minoritas) dari yang kontra. Sedangkan yang kontra terdiri dari banyak golongan masyarakat, tidak hanya berasal dari bonapasogit atau berdarah Batak tetapi juga masyarakat non Batak, mulai dari masyarakat yang merasakan langsung berada di sekitar kawasan TPL yang tidak merasakan keuntungan sedikitpun tetapi kerugian akibat rusaknya infrastuktur jalan, sengketa lahan, pencemaran udara, penebangan hutan, pembuangan limbah yang tidak sesuai AMDAL, dan dampak sosial lainnya dengan keberadaan TPL tetapi juga masyarakat yang berada di luar bonapasogit yang mengerti dampak rusaknya lingkungan akibat keberadaan pabrik pengolahan kayu menjadi pulp (bubur kertas) seperti TPL di Bonapasogit yang terdiri dari Mahasiswa, Aktivis Lingkungan Hidup, Aliansi Masyarakat Peduli Tano Batak, Komunitas Save Lake Toba, Komunitas Tobalovers, Forum Masyarakat Peduli Bonapasogit, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara(AMAN) Tano Batak dan LSM (NGO) yang benar-benar tidak berharap terhadap pemberian (sedekah) oleh TPL dan Pemerintah.

Tuesday, July 17, 2012

PEMIMPIN SEJATI ADALAH SEORANG SELAIN HEROIK JUGA MOTIVATOR ULUNG

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas(terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha), arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

Menurut McClelland ada 3 (Tiga)" Kebutuhan" mengapa Motivasi sangat diperlukan (Teori Motivasi Kontemporer) :
    • Kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
    • Kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
    • Kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
Kebutuhan akan  Motivasi menurut McCleland juga diperkuat oleh beberapa teori yang menggenapi betapa pentingnya Motivasi dalam suatu Kepemimpinan :

Teori penentuan tujuan
Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama.  Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.

Gaji Guru Honorer di Labusel Sumut Dipotong 30 %

Lagi guru honorer dicederai oleh pihak Dinas Pendidikan Labuhan Batu Selatan di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Drs. Naga Parlaungan, M.Pd dengan baru-baru ini Guru Honorer Sekolah Menengah Pertama (SMP) menerima upah Rp 500 ribu yang diperoleh dari hasil kerja (mengajar) selama setengah tahun (6 bulan). Menurut beberapa sumber (guru honorer) yang tidak ingin disebutkan namanya mereka telah menanyakan ini kepada pihak kepala sekolah masing-masing namun kepala sekolah menjelaskan bahwa potongan-potongan tersebut atas kebijakan dari Dinas Pendidikan Labuhan Batu Selatan.

"Selama ini tidak ada pernah pemotongan hingga 30 % dari gaji kami yang biasanya kami peroleh lebih dari Rp 500 selama 6 bulan padahal kami kerja lebih rajin daripada guru-guru PNS, mereka kebanyakan nyuruh dan tidak hadir, tega sekali mereka, sambil menitikkan air mata" ungkap para guru honorer yang tidak berdaya dan sudah lebih dari 7 tahun mengajar sebagai guru honorer dan tidak mendapat kejalasan apapun dari status mereka oleh pemerintah setempat sebagai Pegawai Negeri Sipili (PNS) terutama Guru (Pengajar) yang memang sangat dibutuhkan di Labusel.

Wednesday, July 11, 2012

Indonesia Damai & Sejahtera : Pahami "Persaingan" Bukan Berarti "Permusuhan"

Persaingan merupakan suatu perjuangan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang tertentu (kelompok sosial), agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik dipihak lawannya.

Konsepsi ini merupakan pengertian persaingan dalam arti persaingan yang sehat, dengan pola aturan main yang wajar. Dalam kenyataan masyarakat, terutama dibidang bisnis dan politik, sering kita temukan pola persaingan bebas yang tidak sehat, dengan cara menghalalkan segala cara demi tercapainya sebuah kemenangan.

Permusuhan adalah rasa bahwa manusia harus merupakan bentuk kekerasan emosional dan perselisihan, oleh orang, sekelompok besar orang dan sekelompok kecil orang. Salah satu konsep permusuhan dapat berarti akan kekerasan emosional dari serangan fisik. Dalam beberapa kasus permusuhan antara bangsa-bangsa dapat merujuk kepada konflik bersenjata dalam bentuk perang besar mediants tentara dan invasi dan tindakan bersenjata atau kekerasan.

Friday, July 6, 2012

Kemiskinan Informasi Salah Satu Faktor Utama Penghambat Pembangunan Sosial di Tanah Batak atau Tapanuli


Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
  • Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
  • Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
  • Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

Wednesday, June 27, 2012

Lagi Pemberian Marga Kepada Yang Dianggap Tokoh di Sumut

Plt Gubsu Dinobatkan Marga Lubis Oleh Pemangku Adat Madina

 

PANYABUNGAN (Berita) : Pemangku Adat Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menobatkan  Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara  (Plt Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho sebagai marga Lubis dengan gelar Mangaraja Gomgom Nagori Nauli Lubis dan juga menobatkan Ketua Tim Penggerak PKK Sumut  Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho bermarga Nasution dengan gelar Namora Hadamean Haholongan Nasution, Selasa (26/6) di Eks Kantor Bupati Mandailing Natal, Panyabungan.

Penobatan gelar dan pemberian marga ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembukaan Pekan Olah Raga Pelajar Daerah Sumatera Utara (Popdasu) ke-X di Kabupaten Madina. Secara resmi Penobatan Plt Gubsu manjadi marga Lubis dan Ketua Tim PKK Sumut menjadi Boru Nasution.

Tuesday, June 26, 2012

North Sumatera Old Photos and Videos Collection

To see more old photos and videos about North Sumatera, Batak , Melayu, Lake Toba, Samosir Island Please Like

Koleksi hitam/putih foto² Sejarah & Budaya - Sumatera Utara


Add caption

Friday, June 22, 2012

Data BPS : Warga Malaysia Pengunjung Danau Toba Terbanyak

Ketika Sumut Jadi Surga Bagi Malaysia

Jika ada yang bertanya ke negara manakah kebanyakan orang Indonesia menghabiskan uangnya untuk berbelanja sambil berwisata? Jawabnya sudah pasti adalah negeri Jiran Malaysia dan Singapura. Yah, dua negara ini memang dijadikan sebagai surga untuk berbelanja oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Fenomena serupa ini ternyata juga dialami negara Malaysia. Seperti halnya masyarakat Indonesia yang lebih suka berbelanja ke negara lain, Malaysia ternyata juga mengalami hal yang sama.

Rakyat Malaysia telah menjadikan Sumatera Utara menjadi surga untuk belanja dan wisata kuliner, sehingga tidak mengherankan kalau angka kunjungan turis asal negara itu terus meningkat setiap tahun.

“Warga Malaysia yang pernah datang ke Sumut pasti akan kembali ingin datang lagi dengan alasan belanja apa-apa murah dan makanannya enak-enak,” kata Konsul Malaysia untuk Medan, Sumut, Norlin Othman.
Menurut Norlin, selain untuk berbelanja dan menikmati makanan, wisatawan asal Malasyia itu juga suka dengan objek wisata alam seperti Danau Toba termasuk main golf yang tarifnya dinilai lebih murah dibandingkan ke negara lain.

Thursday, June 21, 2012

FMPB Sumut : Batak Jangan Mau Terpecah Belah


Karikatur Oleh :Gom Tobing
Mau tidak mau kita harus menyadari bahwa pada umumnya Generasi Batak  (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Mandailing, Angkola) sekarang tidak hanya orang Batak tetapi hampir seluruh mengena keseluruh suku-suku dan ras yang ada di Indonesia, tidak memahami tujuan dari kearifan Budaya lokalnya tetapi cenderung mengadopsi dari kebiasaan bangsa asing dan mengikutinya dengan fanatisme berlebihan melalui system kepercayaan bangsa asing yang didalamnya bukan bagian dari kearifan local budaya-budaya yang ada di Indonesia. Dalam istilahnya hal ini disebut dengan “Chauvinisme atau Jingoisme”. Chauvinisme masuk dalam bentuk Nasionalisme secara arti sempit yang artinya rasa cinta kepada bangsanya, faham / golongan tertentu yang berlebihan sehingga tidak menghiraukan / tidak peduli dengan orang lain atau golongan lain yang tidak sepaham dengannya. Sifat seperti ini cenderung mengarah kedalam perpecahan. Karena, akan tampak terlihat kecenderungan dari individualisme setiap orang atau kelompok.

Soal Tortor dan Gordang Sambilan Malaysia Jamin Tidak Klaim ke Unesco

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia sebagai perwakilan pemerintah yang resmi di Indonesia akhirnya menjelaskan tentang kesalahpahaman mengenai pemberitaan klaim Tortor dan Gordang Sambilan oleh Negara Malaysia. Seperti yang dilansir oleh salah satu media di Sumatera Utara (Hariansumutpos.com) pada Rabu, 20 Juni 2012.
 
Kabar pengklaiman Malaysia terhadap Tortor dan Gordang Sambilan terus menuai polemik. Tak mau berlarut, pihak Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut langsung mendatangi Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Dubes Malaysia pun menjamin tidak melakukan pengklaiman dua kesenian tadi ke Unesco.
Dari pertemuan Selasa (19/6), Duta Besa (Dubes) Malaysia Dato’ Syed Munshe Afdzaruddin menjelaskan kalau semua ini adalah buah dari kesalahpahaman. Kepada Anggota DPD asal Sumut, Darmayanti Lubis dan Parlindungan Purba, dia mengatakan  mengatakan bahwa Malaysia tidak bermaksud untuk mengklaim budaya tortor dan gondang sambilan menjadi bagian dari budaya Malaysia.

Tuesday, June 19, 2012

FMPB SUMUT Tidak Gentar Malaysia Klaim Tortor Sebagai Salah Satu Warisan Budayanya


Akhir-akhir ini media di Indonesia dihebohkan oleh pemberitaan bahwa Tortor akan diklaim Malaysia sebagai salah satu warisan kebudayaan miliknya. Sehingga  membuat sebagian rakyat Indonesia pada umumnya dan sebagian Bangso Batak geram terhadap tindakan yang dilakukan oleh Negara Malaysia.

Namun sebagai organisasi yang mengangkat tentang “Kearifan Lokal Bangso Batak” yang terdiri dari Suku Toba, Suku Karo, Suku Mandailing, Suku Pakpak, Suku Simalungun dan Suku Angkola dan yang “Tortor” merupakan salah satu produk Budaya Batak yang telah diwariskan turun-temurun tidak sedikitpun gentar terhadap pemberitaan dan rencana Malaysia mengklaim Tortor sebagai warisan Budaya Malaysia dengan alasan sebagai berikut :

Sunday, June 17, 2012

MENJADI MANUSIA BATAK SEJATI


Manusia Batak Sejati bukanlah mereka yang sekedar berdarah Batak, tetapi adalah mereka yang masih berbudaya Batak, dan masih terikat dengan budaya tersebut dalam penentuan cara mereka berpikir (mode of thinking), cara merasa (mode of feeling) dan cara mengambil keputusan bertindak (mode of evaluating and taking decision).

Budaya Batak bukanlah sekedar paraphernalia (ornamaent, hiasan) ataupun pertunjukan identitas sebagai orang Batak, tetapi adalah suatu sarana survival (Bertahan hidup) dan budaya hidup yang tepat untuk mencapai sukses dalam kehidupan di dunia ini. Pahamilah adat dan budaya Batak, libatkan diri, dan anda akan menjadi seorang petarung yang sukar dikalahkan dalam persaingan hidup di masa sekarang dan yang akan datang. Yang baik dan tidak bertentangan dengan iman yang mengutamakan “Kasih” kita lestarikan, yang negatif kita tinggalkan, and you will be a great competitor.

Dengan menjalankan adat, Batak diajar mengelola konflik. Manusia Batak memang tidak cenderung mengelakkan konflik, mereka selalu berusaha  menanggulanginya melalui cara-cara Rekonsiliasi sebagai modal awal, karena mereka adalah manusia yang selalu siap mengambil risiko. Batak adalah risk taker namun harus manat, awas dan hati-hati. Demikianlah manusia Batak dibina dan dipersiapkan oleh budayanya melalui pelaksanaan adat Batak dan upacara-upacaranya, menjadi seorang pemimpin, rekan sekerja dan pelaksana, yang unggul dan siap menggapai sukses dalam setiap tingkat persaingan hidupnya.

Saturday, June 16, 2012

Quo Vadis Hata Batak?

Tentang heroisme anak-anak, dalam dwibahasa : Batak dan Indonesia Buku ‘Mandera na Metmet’ ini menggelitik kenangan, romantika, dan  kebanggaan saya sebagai orang Batak. Dan setelah  menyimak buku ini, seketika benak saya tertaut pada dua hal: “Hata Batak” (Bahasa Batak) dan “heroisme anak Batak”. Mengapa? Karena buku ini adalah buku sastra modern marhata Batak, yang bertutur tentang heroisme orang-orang Batak.

Nah, ketika bicara ihwal Hata Batak, mau tidak mau, muncul selarik pertanyaan; akankah kita biarkan Hata Batak punah karena ditinggalkan oleh penuturnya?

Pertanyaan tersebut menjadi relevan setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2011 lalu, menyatakan bahwa pada akhir abad ke-21, akan ada 90% bahasa daerah yang terancam punah.  Dari 746 bahasa daerah yang masih eksis saat ini, mungkin akan tersisa sekitar 75 bahasa daerah saja. Kini, sudah 10 bahasa daerah di Indonesia yang punah. Lantas, quo vadis hata Batak?

Pantun Dalam Bahasa Batak


       Umpama dan umpasa dalam orang Batak

·   Umpama dan umpasa merupakan suatu hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan orang Batak, terutama dalam kegiatan adat. Umpama dalam bahasa Indonesia berarti perumpamaan dan untuk umpasa berarti peribahasa. Penggunaan umpasa dan umpama ini adalah tergantung kepada konteks kegiatan yang dilakukan, ada umpasa untuk orang menikah, ada umpasa untuk orang meninggal, ada umpasa untuk paradaton, dan yang lainnya.
·         Sedangkan untuk umpama dibuat untuk mengungkapkan sesuatu hal dalam bentuk kata yang lain, atau untuk menghaluskan seperti penggunaan perumpamaan pada bahasa Indonesia.

  • FALSAFAH ni natua-tua imasongon tudosan alai godangan doi hasil ni angka pengalaman natua-tua najolo naboi gabe poda tarlumobi tu angka naumposo.
  • UMPASA ima songon pantun (Hata parjolo patorangkon hata parpudi) alai sasintongna hata pasu-pasu doi songon tangiang asa pasauton ni Amanta Debata, ai ganup namanghatahon Umpasa (pasu-pasu) ingkon tongtong do diakui dibagasan rohana na Debata do silehon pasu-pasu.
  • UMPAMA ima hata tudosan hampir mirip tu Falsafah ni natua-tua.
    Molo mandok Umpama unang hata (isi) ni Umpasa didok jala sebalikna molo mandok Umpasa unang ma hatani Umpama didok, asa taparrohahon ma i molo mandok Umpama manang Umpasa.

Degradasi Fungsi Paguyupan Marga di Kalangan Batak

Perkumpulan atau Paguyupan Marga yang sering disebut dalam bahasa Batak “Parsadaan atau Punguan” Marga – marga yang ada di kalangan Batak.
Tujuan awal dari pembentukan paguyupan marga di Komunitas Batak adalah untuk memelihara identitas dan akar budaya, meneguhkan kebersamaan dalam menghadapi tantangan hidup yang semakin berat sehingga membutuhkan dukungan moral dan spiritual. Para penatua setiap marga mendirikan pagupan agar setiap persoalan dan kekurangan yang terjadi pada marga tersebut dapat diselesaikan dengan kebersamaan.

Namun akhir-akhir ini fungsi paguyupan marga Batak hanya berfungsi ketika hendak melakukan perayaan-perayaan besar seperti pesta-pesta, pembangunan tugu dengan dana yang tidak tanggung-tanggung ratusan hingga milyran rupiah dan yang lebih menyedihkan lagi paguyupan itu muncul dan pengurusnya sibuk ketika musim pesta demokrasi seperti Pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Legislatif, bahkan pemilihan Presiden atau dengan kata lain berfungsi apabila ada kepentingan pengurus mendapatkan jumlah massa sebagai modal transaksi (Makelar Massa).

Sunday, June 10, 2012

Dr. R.E Nainggolan Salah Seorang Putra Batak Pesaing Terberat Pilkada Gubsu 2013-2018


Dr. RE Nainggolan
Pertarungan Pemilihan Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara memang tinggal hitungan bulan saja, namun dari sekian bakal calon yang muncul pada umumnya adalah orang-orang bermarga atau Batak seperti, Dr.R.E Nainggolan, Gus Irawan Pasaribu, Let.Jend. (Purn) Cornel Simbolon, Let.Jend A.Y. Nasution, Soetan Batoegana Siregar, Bintatar Hutabarat, Dr. Benny Pasaribu, hanya satu orang yang tidak bermarga yaitu Plt. Gubenur Sumatera Utara saat ini Gatot Pujo Nugroho hingga saat berita ini diturunkan.

Verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut memang belum memberi syarat sah atau tidaknya setiap bakal calon untuk maju menjadi orang nomor satu di Sumatera Utara selain pendaftaran yang belum dibuka setiap bakal calon juga harus mempersiapkan diri  apakah maju sebagai Independent (Non Partai) atau melalui jalur partai sebagai syarat administrasi dan syarat lainnya yang diatur oleh undang-undang tentang pemilihan kepala daerah.
 

Tuesday, May 29, 2012

Menjadi Bangsa Yang Berani dan Bertanggung Jawab

DINAMIKA KEHIDUPAN ORANG BATAK

Budaya yang berasal dari kata ‘buddhayah’ yang berarti akal, atau dapat juga didefinisikan secara terpisah yaitu dengan dua buah kata ‘budi’ dan ‘daya’ yang apabila digabungkan menghasilkan sintesa arti mendayakan budi, atau menggunakan akal budi tersebut.
Kebudayaan Masih Dipahami Secara Ontologis.
Istilah ini mengandung pengertian bahwa kebudayaan dan perkembangannya dilihat sebagai sesuatu yang berjalan sendiri sesuai dengan hakekatnya, sebagai sesuatu yang bukan dibuat oleh manusia dan sudah hadir begitu saja sebagai rujukan dan pegangan yang harus diikuti oleh pendukung suatu kebudayaan. Perkembangan orang-orang yang menjadi partisipan kebudayaan itu, tergantung dari situasi kebudayaan tempat mereka diperanggotakan. Dengan perkataan yang ringkas: manusia dianggap dibentuk oleh kebudayaannya. Apa yang membuat sekelompok orang menjadi Batak adalah kebudayaan Batak, seperti juga orang menjadi Jawa karena kebudayaan Jawa.
Hal yang diabaikan dalam konsep kebudayaan yang ontologis ialah kenyataan sebaliknya, bahwa kebudayaan juga dibentuk oleh (dan bukan saja membentuk) para pendukungnya, dan sama sekali tidak merupakan sesuatu yang dari kodratnya sudah demikian. Contoh yang paling jelas ialah bahasa. Alam pikiran kita memang dibentuk oleh bahasa menurut strukturnya, kaidah-kaidahnya, dan berbagai bentuk hubungan dan pertentangan yang dimungkinkan dalam bahasa itu. Akan tetapi kita menyaksikan sekarang ini bahwa bahasa (Batak) dibentuk dengan sangat aktif oleh pengguna bahasa itu, atas cara yang menyebabkan bahasa itu berubah dengan sangat cepat, dan mempunyai berbagai varian dalam perkembangannya. Contohnya dari beberapa etnis Batak, terjadi perubahan berdasarkan komunitasnya, bahasa Batak Toba, Batak Karo,Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola.
Kebudayaan memang membentuk para pendukungnya dengan nilai-nilai, kepercayaan dan norma-norma dalam kebudayaan itu, tetapi, sebaliknya, kebudayaan juga dibentuk secara aktif oleh para pendukungnya. Dengan demikian kebudayaan Batak bukan sudah dari awal mulanya sudah demikian, tetapi diberi bentuk dan isinya oleh orang Batak. Ini artinya, kebudayaan Batak merupakan hasil karya ciptaan para pendukung kebudayaan Batak. Setiap pendukung suatu kebudayaan tidak hanya menjadi partisipan tetapi sekaligus juga agen dan bahkan pencipta kebudayaannya sendiri.
Kebudayaan dapat menjadi acuan kehidupan bermasyarakat, ini jelas karena kebudayaan memberikan nilai-nilai yang menjadi referensi orang dalam bertindak dan berperilaku, dan memberi suatu pandangan dunia sebagai dasar orientasi orang dalam menghadapi lingkungan alam dan lingkungan hidupnya. Kita dapat memahami suatu masyarakat dengan mempelajari kebudayaannya, tetapi pengenalan kita terhadap masyarakat itu yang diperoleh melalui pergaulan, observasi atau partisipasi dalam masyarakat itu, dapat membantu kita memahami kebudayaannya dengan lebih baik

Saturday, May 19, 2012

Pengetahuan Umum, Ensklopedia Salah Satu Tentang arti Batak

Banyak sumber yang menyebutkan istilah Batak atau asal usul kata "Batak", dan ternyata di beberapa negara di dunia kata "Batak" juga akrab di telinga penduduknya, tidak hanya untuk bermaksud menyebutkan salah satu suku yang ada di Negara Indonesia yaitu suku bangsa Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Mandailing, Angkola) namun sebagai sebutan arti bahasa sehari-hari penduduk yang ada di beberapa negara tersebut dengan arti yang berbeda atau untuk menyebutkan nama tempat seperti di Negara Bulgaria.

Media informasi seperti internet yang menyediakan mesin pencari Google memudahkan kita untuk mencari arti kata dengan keyword "Batak" dengan hasil yang banyak dan bisa sebagai bahan untuk pengetahuan umum.

Batak (Bulgaria: Батак) adalah sebuah kota di Provinsi Pazardzhik, Southern Bulgaria, tidak jauh dari kota Peshtera. Ini merupakan pusat administrasi Kota Batak. Pada Desember 2009, kota ini memiliki populasi 3.498 jiwa.

Batak terletak di lereng barat laut dari Pegunungan Rhodope, pada 1036 m di atas permukaan laut. Hal ini dikelilingi oleh banyak puncak, pinus dan hutan cemara Batak adalah pusat dari salah satu kota Bulgaria terbesar dengan istilah wilayah - 667 km2 atau 15% dari luas Provinsi Pazardzhik - serta salah satu yang paling jarang penduduknya hanya memasukkan kota itu sendiri dan dua desa - Fotinovo dan Nova. Sembilan puluh persen dari luas kota ditutupi dengan hutan lebat.

Batak terletak di 15 km di sebelah selatan Peshtera dan 33 km ke selatan Pazardzhik pusat regional. Stasiun kereta api terdekat adalah di Peshtera.

Ada berbagai monumen arkeologi dari jaman dahulu di daerah Batak. Sebuah peradaban Zaman Batu Tua ditemukan pada tahun 1958. Alat, benda, pembuluh keramik, ornamen serta tulang badak ditemukan yang membuktikan bahwa iklim bertambah hangat di Kuarter. Dua puluh Thracian, Thraco-Romawi, benteng-benteng Bizantium dan Slavia, gereja dan biara, serta kuburan Thracian, jembatan Romawi, tambang, pabrik dan situs arkeologi lainnya yg terdaftar.

Asal tepat dari kata "Batak" tidak diketahui, karena ada kekurangan data historis. Pandangan sebelumnya bahwa pemukiman didirikan oleh Bulgaria yang lolos dari konversi massa dipaksa menjadi Islam di lembah Chepino di abad ke-16 yang ditolak karena diyakini bahwa permukiman jauh lebih tua. Hal ini dibenarkan oleh sebuah prasasti di air mancur dari Biara Bunda Maria dari Krichim dibangun oleh masyarakat Batak pada tahun 1592, tertulis dari harta feodal Sultan Suleiman I (1520-1566), di mana desa Batak juga disebutkan, serta sisa-sisa banyak gereja dan biara dibakar oleh Ottoman selama konversi ke dalam Islam di wilayah ini.

Asal usul nama Batak tidak pasti juga. Dalam legenda tua itu berkaitan dengan Batoy kepala suku Tsepino, sedangkan profesor sejarah Yordan Ivanov dan Vasil Mikov menganggap bahwa Batak adalah Potok, sebuah pemukiman asal Cuman ada antara 11 dan abad ke-13. Namun demikian, yakin bahwa nama desa tersebut adalah Bulgaria, Turki tidak seperti yang diungkapkan beberapa penulis.

Massa Pemerintahan Ottoman

Selama berabad-abad pemerintahan Ottoman, hajduks banyak di wilayah Batak membalas dendam dari Turki untuk penghinaan atas umat-Bulgaria - Strahil Voivoda, Deli Arshenko Payaka, Gola Voda, Todor Banchev, Beyko, Yanko Kavlakov, Mityo Vranchev, dll Dari kali ini tetap nama-nama pemberontak lama, seperti Haydushka Skala, Haydushka Polyana, Haydushko Kladenche (musim semi), Sablen Vrah ("Sabre Puncak"), Karvav Chuchur ("Bloody Cerat"), serta banyak legenda.

Pertukangan, perdagangan dikembangkan di Batak selama Revival Nasional. Keadaan penduduk yang kondusif bagi kesejahteraan pendidikan - sekolah sekuler dibuka pada tahun 1835 dan Gereja St Nedelya ini dibangun tahun 1813 di tempat Balinov Todor (walikota desa pada saat itu), disumbangkan oleh dia khusus untuk pembangunan gereja. Dibangun selama 75 hari dengan karya warga Batak .. Batak telah memberikan tokoh terkemuka banyak Revival Bulgaria, seperti ulama, pemimpin komunitas Yosif, Nikifor, Kiril dan lainnya, yang bekerja di Biara Rila, pusat Kebangkitan Nasional Bulgaria. Orang terkenal dari surat-surat Georgi Busilin dan Dragan Manchov.

April Uprising dan kejahatan perang Ottoman

Masyarakat Batak ikut dalam Pemberontakan April 1876. Orang-orang Batak memberontak pada tanggal 22 April di bawah kepemimpinan voivoda Petar Goranov. Pada tanggal 30 April desa dikelilingi oleh unit tentara Ottoman dan laskar disebut bashi-bozouk. Pertempuran dilakukan selama lima hari. Benteng terakhir pemberontak adalah Gereja St. Nedelya .

Pada akhirnya lima ribu orang tewas dan desa dibakar menjadi abu. Berita tentang kekejaman Ottoman(Turki) menyebar ke seluruh dunia, dibantu sebagian besar oleh penulisan Yanuarius MacGahan untuk Daily News London. Kemarahan publik pun menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi Rusia untuk menyatakan perang terhadap Turki. Pada tanggal 20 Januari 1878 orang Batak yang selamat pemberontakan antusias bertemu tentara Rusia.

Kota Batak (Bulgaria) Sekarang ini.

Hari ini Batak merupakan kota modern direnovasi terkenal dengan monumen bersejarah dan pusat resor dan wisata. Sebuah hidro tombol daya sistem - Batashki Vodnosilov Pat - dengan lima bendungan dan tiga stasiun tenaga air dibangun pada tahun 1950. Hotel, kompleks wisata dan villa yang dibangun di sepanjang tepi Bendungan Batak.

Penghormatan terhadap kejadian di Batak (Bulgaria), Pulau Smith (Smith Island), South Shetland Islands dinamai sebagai Batak.

Sumber. Bulgarian National Statistical Institute - towns in 2009 dan terjemahan bebas dari Wikipedia.

Friday, March 23, 2012

Kerinduan Jiwa Kepemimpinan Batak

Minimnya pembahasan tentang kepemimpinan oleh yang dianggap tokoh di kalangan Batak, hal ini menjadikan setiap kepemimpinan(mendapatkan pemimpin) dikalangan Batak, baik yang berada di Bonapasogit (Tanah Batak) maupun orang-orang Batak yang berada diluar Bonapasogit ada diakibatkan proses mendapatkan kedudukan sebagai seorang pemimpin sehingga pemimpin yang terjadi bukan karena kepemimpinannya atau dari sikap dan integritas. Integritas merupakan hal yang utama dalam kepemimpinan, antara perkataan dan perbuatan harus selaras.

Minus kepercayaan, tidak mau tahu atau apatis terhadap pemimpin acap kali menjadi produk yang terjadi di masyarakat Batak akibat proses mendapatkan seorang pemimpin yang hanya dari kedudukan (posisi) saja. Tidak ada keteladanan yang hendak ditiru dari seorang pemimpin menjadikan rasa hormat hanya sebatas untuk mendapatkan keuntungan dari seorang pemimpin.

Sunday, March 18, 2012

Batak Toba Humanitarian of The Year 2012

Suhunan Situmorang, Seorang Tokoh Kemanusian Batak Dari Peradaban Modern

 Nama Suhunan Situmorang memang belum sebesar tokoh-tokoh Batak pada era tahun 1900 hingga Tahun 2000 yang pernah,  maupun masih ada seperti Letjend TNI TB.Simatupang, Maraden Panggabean, Jend TNI (Purn) Luhut Panjaitan, Mayjen (Purn) TB.Silalahi yang aktif membina perkumpulan Batak dan berbuat di Tanah Batak dengan menunjukkan hasil karyanya. Begitu juga tokoh-tokoh yang mengangkat Batak lewat seni dan karya tulis, dan aktivis-aktivis lingkungan hidup yang konsisten mencuatkan keBatakan dan daerah Batak (Tano Batak) yang belum disebutkan satu persatu oleh penulis.Banyaknya tokoh-tokoh tersebut selain jabatan yang diperoleh pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, nama-nama seninam yang menghasilkan karya lewat berbagai seni, budayawan, akademisi, dan aktivis-aktivis lingkungan hidup tidak terlepas dari peranan media yang membesarkan (mem blow-up) setiap hasil karya dari mereka sehingga menjadi terkenal baik di Indonesia terutama di kalangan Batak.     

Friday, March 9, 2012

PEMUDA MADINA : PAUL HARUS MINTA MAAF ATAS PENGHINAAN TERHADAP BANGSA INDONESIA

PANYABUNGAN - Apa yang disampaikan oleh paul melalui salah satu media yang menyatakan bahwa tambang rakyat yang ada di Madina adalah penjarahan merupakan bentuk penghinaan terhadap masyarakat Mandailing Natal khususnya dan Bangsa Indonesia pada Umumnya. Paul Willis yang kita tahu berkebangsaan asing, bahasa Indonesia saja belum benar menyatakan kita sebagai penjarah di Bumi kita sendiri. 


Jangan merasa dengan kontrak karya yang ada ditangannya pihak PT. Sorikmas Mining (PT. SM) telah menjadi penguasa sah atas wilayah kontrak karyanya. Karena sampai hari ini masyarakat di wilayah kontrak karya masih aktif melakukan usaha-usaha untuk mengusir PT. SM dan mendesak pemerintah RI untuk membatalkan 66. 200 Ha kontrak karya PT. SM di Mandailing Natal, serta PT. SM juga belum melakukan pembebasan lahan. Demikian disampaikan Tan Ghozali wakil Sekretaris Pemuda Pancasila Madina didampingi perwakilan OKP dan Ormawa Madina antara lain Iswadi Batubara ketua Jaringan Aktivis Mahasiswa Sumatera Utara (JAMSU), Syafruddin Lubis Koordinator Batang Pungkut Green Conservation, Darto Siregar Ketua Gerakan Pemuda Islam (PD-GPI) Madina, Ahmad Husein Lubis Ketua Forum Komunikasi Naposo Bulung Madina (FK-NBB), Ahmad Efendi Lubis Forum Jurnalistik Mandailing Julu (FJ-Maju), Akhir Lubis DPP Ikatan Mahasiswa Muslim Mandaling Natal (IM3), Faisal Ardiansyah Majelis Mahasiswa Muslim Mandailing Natal (M. Four), dan pengurus OKP dan Ormawa lainnya di Panyabungan.

Tuesday, March 6, 2012

Sanggar Seni Budaya "Lusido" Mengenalkan Batak Melalui Seni Tari (Tortor)

Sehubungan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, sebaiknya tidak membuat kita lupa dengan akar Budaya yang kita miliki, termasuk nilai Seni dan Adat istiadatnya. Sebuah degradasi tentang pemahaman Budaya yang dialami oleh kaum muda saat ini tampaknya sedang diperhadapkan pada pergeseran pemahaman tentang Budaya dan Adat istiadat, hal ini sangat mungkin terjadi akibat pengaruh teknologi modern dan Budaya asing yang sedang diperhadapkan secara bebas dan terbuka tanpa memiliki batas, serta mudah untuk diakses oleh semua kalangan

Bila kita lihat dari akar Seni dan Budaya yang dimiliki oleh masyarakat kawasan Danau Toba, sungguh pantas dihargai dan harus dilestarikan sebagai salah satu asset bangsa. Disamping nilai Seni Budaya, potensi keindahan alam Danau Toba juga turut memaksa dan menyadarkan kita semua untuk selalu mengucap syukur atas karya agung Sang Pencipta yang diberikan bagi kita semua. Maka dari itu generasi saat ini memiliki komitmen untuk menggali dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada demi masa depan masyarakat yang adil dan sejahtera yang berkelanjutan.

Saturday, March 3, 2012

Tolak "Sopa dan Pipa" Yang Merugikan Pengguna Media Internet

Penundaan sidang SOPA (Stop Online Piracy Act) dan PIPA (Protect IP Act) adalah senator Harry Reid mengumumkan penundaan voting terhadap Undang-UndangStop Online Piracy Act (SOPA) dan Protect Intellectual Property Act (PIPA), anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Lamar Smith, turut mempertimbangkan penundaan pembuatan undang-undang pendamping.
Tetapi apabila SOPA dan PIPA diberlakukan maka kebiasaan berinternet akan berubah menjadi jauh sangat drastis. Ya! ini memang undang-undang amerika serikat, tetapi mereka adalah negara adidaya yang keputusannya sangat mempengaruhi seluruh dunia.

Wednesday, February 29, 2012

Promosikan Sumut Di Denmark Dan Lithuania

DUTA Besar RI untuk Denmark dan Lithuania, Prof Dr H Bomer Pasaribu, M.Si berbincang sangat akrab dengan Wapemred Harian Waspada H. Teruna Jasa Said saat acara syukuran Bomer Pasaribu menjadi Dubes, yang dilaksanakan dalam acara bersahaja di Jalan Sei Belutu Medan. ( Repro/WSP/Surya Efendi )
SUMATERA Utara dikenal memiliki khasanah budaya yang sangat menarik. Setiap kabupaten dan kota di Sumut memiliki kesenian dan budaya yang khas. Ini benar-benar kekayaan yang tidak ternilai.

Dalam berbagai even budaya yang diselenggarakan, tidak jarang membuat turis mancanegara tampak berdecak kagum. Belum lagi objek wisatanya yang sungguh menakjubkan, misalnya panorama Danau Toba yang memang sangat kesohor. Sejumlah turis merasa tidak cukup sekali mengunjungi Danau Toba. Sumut memang luar biasa.

Tuesday, February 28, 2012

Pemprov Sumut tahun ini tak menerima CPNS

MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan, tahun ini tidak melakukan penerimaan (moratorium) calon pegawai negeri sipil (CPNS). Untuk pengangkatan tenaga honorer lama menjadi CPNS masih menunggu keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan).

“Sesuai keputusan Menpan, tahun ini kita tidak ada penerimaan CPNS. Untuk pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS masih menunggu petunjuk Menpan,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan Parluhutan Hasibuan tadi malam.

Friday, February 24, 2012

Pemko Medan Dikalahkah (Spirit Parhobas) Humbahas

Judul tulisan ini agak provokatif memang, tetapi ada tujuan yang sangat mulia dan sekaligus sebuah permenungan bagi kita semua. Sudah pasti semua orang atau instansi maupun organisasi bisnis selalu berlomba untuk menjadi yang terunggul dan terbaik (the best player). Para motivator ulung selalu memberikan arahan bagaimana yang terbaik dengan cara bekerja keras dan mau belajar dari kesalahan.

Ketika sebuah harian terbitan Medan beberapa waktu lalu merilis, Pemerintah Kabupaten Humbahas menjadi yang terbaik dalam penyelenggeraan otonomi tingkat Provinsi Sumatera Utara, sebagai warga Kota Medan saya langsung bertanya-tanya, mengapa Pemko Medan dikalahkan Kabupaten Humbang Hasundutan?
Setidaknya ini menjadi cambuk bagi Pemko Medan agar ke depan bisa lebih berprestasi dengan meningkatkan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Menyimak "Eden in The East" Sebuah Buku Seorang Peneliti Profesor Stephen Oppenheimer

Pada tahun 2010 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan Ufuk Publishing House menyelenggarakan seminar nasional bertajuk "Menelusuri Jejak Sejarah : Indonesia Awal Peradaban Dunia" yang dihadiri oleh pembicara Jimly Ash-Shiddiqie, dari Oxford University, Inggris yakni Prof. Dr. Stephen Oppenheimer dan Dr. Frank Joseph Hoff dari University of Washington. Sementara, pembicara lainnya yaitu Prof. Dr. Sangkot Marzuki dari Lembaga Eijkman dan Dr. Eko Yulianto dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. 

Dr. Hery Harjono, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK) LIPI, mengungkapkan bahwa menarik untuk mencermati penelitian yang menyebutkan Indonesia merupakan awal peradaban dunia. Analisis yang sering dikenal sebagai Teori Oppenheimer tersebut tertuang dalam buku karangannya berjudul "Eden in the East". Menurutnya, pendapat tersebut tentu bisa menjadi referensi bagi masyarakat Indonesia untuk melengkapi berbagai teori yang telah berkembang. 

Wednesday, February 22, 2012

Pasar Senen, Pasarnya Orang Batak di Jakarta

BAGI warga Batak yang sudah lama tinggal di Ibukota, pastilah sudah cukup akrab dengan keberadaan pasar Senen. Bagaimana tidak, khusus blok Pasar Inpres Senen, hampir seluruh pedagangnya merupakan warga Batak. Jenis dagangannya pun sarat dengan barang khas Batak, termasuk teri Medan. Otomatis, pembelinya pun mayoritas warga Batak.

Seluas sekitar 80 meter kali 70 meter, kawasan Pasar Inpres Senen ini terasa sumpek. Persis di sisi samping terminal angkot Senen, merupakan kios-kios penjual buku dengan harga miring. Jauh dibanding harga toko.

Agak masuk ke dalam, penjual kain dan tas. Sedang ke ujungnya, penjual beragam ikan asin, di lapak-lapak kaki lima. Tapi bukan itu yang menarik.

Tuesday, February 21, 2012

Go Green Hanya Kamuflase Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Polres Pakpak Bharat Amankan Kayu Ilegal, Pelaku Mengaku Anggota TNI

PAKPAK BHARAT- Kepolisian Resor (Polres) Pakpak Bharat menangkap tiga pelaku ilegal logging saat melakukan razia rutin di Pos Lantas Sukaramai, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kamis 26/1) sekira pukul 01.00 WIB.

Ketiga pelaku yang ditahan berinisial R (24) warga Desa Teluk Bakung, Kabupaten Langkat, S (27) warga Dusun V Kebun Baru Hamparan Perak dan H (29) warga Dusun V Kebun Baru, Hamparan Perak.

Monday, February 20, 2012

Toba Go Green vs Kebijakan Alam

Gema Toba Go Green sudah hampir senyap, namun reklamenya masih segar dalam ingatan. Reklame utama (baliho) yang lebih memamerkan wajah para petinggi pemerintahan ketimbang ajakan menghijaukan kawasan Danau Toba, seolah menyampaikan pesan bahwa gerakan itu adalah gerakan kalangan atas. Gerakan dari langit yang turun untuk menghijaukan kawasan Danau Toba.


Pasukan berseragam hijau yang menjadi ujung tombak gerakan itu juga seolah menyampaikan pesan yang lebih kuat, bahwa kawasan Danau Toba harus hijau, sehijau seragam prajurit itu dan alam yang keras akan ditaklukkan oleh pasukan yang sangat terlatih. Gerakan ini akan berbeda dari gerakan sebelumnya, karena dimotori dan dilakukan oleh pasukan yang ahli menembak - bukan ahli menanam - sehingga diharapkan akan lebih berhasil dari upaya-upaya sebelumnya.

Tuesday, February 14, 2012

Kemendikbud tambah kuota sertifikasi guru

MEDAN – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menambah kuota guru di Sumut untuk tahun ini sebanyak 465 guru. Jumlah itu merupakan guru yang tidak lulus pada pelaksanaan sertifikasi guru di 2011.


Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Bambang Winarji menjelaskan, jumlah itu menjangkau guru-guru yang berada di Kota Padangsidimpuan,Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal,Kabupaten Pakpak Bharat,Kabupaten Gunung Sitoli dan Kota Pematangsiantar.

Dengan penambahan ini maka jumlah guru yang tidak lulus 2011 yang diikutkan kembali pada pelaksanaan tahun ini sebanyak 1.364 orang. “Kuota kita (Sumut) 2012 sebanyak 23.425,namun yang sesuai berkasnya 22.824 guru. Ditambah dengan 1.364 yang tidak lulus tahun lalu sehingga totalnya 24.188 orang,” ucap Bambang Winarji disela-sela kegiatan rapat koordinasi uji kompetensi guru, di Medan kemarin. Alasan diikutkan kembali yang tidak lulus sebelumnya ini karena faktor usia,dan masa kerja sudah di atas 30 tahun. Bahkan, banyak di antaranya yang sudah memasuki masa pensiun.

Saturday, February 11, 2012

Kalau Gurunya Merasa Tertekan, Bagaimana Dengan Nasib Muridnya?

Para Guru Tertekan Mengikuti Sertifikasi
MEDAN, KOMPAS.com- Para guru sekolah dasar yang tidak lulus sertifikasi mengaku sangat tertekan ketika mengikuti ujian dan dinyatakan tidak lulus. Mereka mengeluh selama ini soal tidak dibedakan antara guru SD, SMP, SMA.

Nilai hasil ujian juga tidak diumumkan transparan. Nurdin Ginting (54) Kepala Sekolah SD 040481 Cinta Rakyat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, mengaku sudah dua kali mengikuti ujian sertifikasi namun gagal.

"Saya sudah tidak sanggup untuk ujian sekali lagi, mata saya sudah rabun, pendengaran kurang," tutur Nurdin.

Mau Tahu Kebusukan PT. TPL (Indorayon) Menginaplah Di Tobasa Terutama Di Malam Hari

WARGA TOBASA KELUHKAN BAU BUSUK LIMBAH PT.TPL

Balige, Sumut ( Berita ) :  Sejumlah warga Kabupaten Toba Samoir atau Tobasa, Sumatera Utara, mengeluhkan bau busuk dari limbah PT. Toba Pulp Lestari yang beroperasi di daerah tersebut, sebab aromanya dirasakan sangat mengganggu bagi masyarakat setempat.

“Banyak warga mengeluhkan bau busuk yang dikeluarkan limbah pabrik pengolah pulp yang beroperasi di Kecamatan Parmaksian tersebut,” kata  Sekretaris Forum Rembug Toba, Welman Sianipar, di Balige, Jumat [10/02].

PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Diambil Alih Pemerintah Tahun 2013

Pemda jangan sampai disusupi asing

MEDAN – Sepuluh pemerintah kabupaten / kota di kawasan Danau Toba diingatkan untuk tidak terpengaruh pada pihak asing dalam pengelolaan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) yang akan diambil alih pemerintah pada 2013 mendatang.

Hal tersebut diugkapkan Marwan Batubara, Direktur Eksekutf Indonesian Resources Studies (IRESS) dalam Seminar Nasional Peran dan Partisipasi Daerah  dalam Optimalisasi Pemanfaatan PT Inalum di Aula Fakultas Teknik USU, hari ini (Jumat, 08 Februari 2012) .

Thursday, February 9, 2012

Revolusi Cerdas Satu-Satunya Obat Untuk Indonesia Yang Masih Sakit

Indonesia masih sakit, adalah kata yang tepat untuk kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini. Lihatlah banyaknya masalah dan sangat minimnya prestasi sehingga memumpuskan harapan masyarakat miskin yang pada umumnya masih lebih banyak daripada masyarakat berkecukupan. Gambaran pergolakan masyakarat miskin (kecil) adalah contoh minimnya prestasi bangsa Indonesia merubah paradigma kepemimpinan yang pernah didengungkan oleh para reformis yang menuntut keadilan hukum bagi siapa saja yang berhak mendapatkannya. Pemerintah, penegak hukum dan para elit politik Indonesia hanya santun kepada kaum kapitalis namun sinis terhadap kaum papa.

Tuesday, February 7, 2012

Taiwan Sebut Medan Peluang Bisnis Besar

Pemko Medan Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Taiwan

Daya tarik Kota Medan semakin mempesona dipandang negara luar, bila sebelumnya Korea Selatan (Korsel) dan Hongkong sudah dijalan kerja sama perekonomian. Kini, Pemerintah Taiwan tertarik menanamkan investasinya di ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini.

Ketertarikan Pemerintah Taiwan tersebut terungkap dalam satu pertemuan antara Wali Kota Medan, Drs Rahudman Harahap dengan Taipeh Economic and Trade Office atau Kantor Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO/KPEPT) di Indonesia, Andrew L Y Hsia di Grand Aston City Hall Medan, Senin (6/2).

Sunday, February 5, 2012

Kabupaten Tapanuli Tengah Promosi Wisata Melalui Film Layar Lebar

Cerita Asmara se-Marga yang Ditentang Adat Batak

Pernah tahu film Kingkong pertama yang cukup fenomenal di dunia perfilman internasional beberapa waktu lalu? Ternyata pembuatannya di Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara.

MENGETAHUI hal ini tentu sangat menggelitik Bupati Bonaran Situmeang. Hingga akhirnya bersama RAJS Production, ia terpanggil membuat film layar lebar mengangkat keindahan pulau tersebut.

Menurutnya di Jakarta, Sabtu (4/2), sebenarnya keindahan Tapteng tidak hanya terdapat di Pulau Mursala. Namun hampir di seluruh Tapteng, terutama di 30 pulau yang ada di kabupaten tersebut.

Impor Sumut capai US$472,01 juta

MEDAN - Nilai impor melalui Sumatera Utara di bulan Desember 2011 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) mencapai US$472,01 juta, atau naik sebesar 10,81 persen dibanding bulan November 2011 yang sebesar US$425,98 juta. Demikian pula bila dibandingkan dengan bulan Desember 2010, angka impor Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar 30,89 persen, yakni dari US$360,63 juta pada bulan Desember 2010 menjadi US$472,01 juta pada bulan Desember 2011.

"Dari total impor Sumatera Utara selama Januari – Desember 2011 yang mencapai US$4,95 miliar, menurut kelompok barang ekonomi,masih didominasi oleh bahan baku/penolong untuk mendukung kegiatan produksi terutama pada industri yang mengandung komponen impor tinggi (high import)," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, Suharno, pagi ini.

Dia menyebutkan, pada periode Januari–Desember 2011, impor bahan baku memberikan peran terbesar yaitu sebesar 59,10 persen atau senilai US$2,93 miliar, barang konsumsi memberikan andil sebesar 24,03 persen (US$1,19 miliar), dan barang modal sebesar 16,87 persen (US$835,78 juta).

Dijelaskannya, impor Sumatera Utara yang dirinci menurut golongan penggunaan barang, selama Januari-Desember 2011 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk semua golongan, dengan peningkatan terbesar terjadi pada barang konsumsi sebesar 47,26 persen, impor barang modal dari US$594,15 juta menjadi US$835,78 juta, atau naik 40,67 persen, demikian juga impor bahan baku/penolong naik dari US$2,17 miliar menjadi US$2,93 miliar (naik 34,66%).

Editor: SASTROY BANGUN
(dat06/antara)
Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
stay younger