Sunday, June 10, 2012

Dr. R.E Nainggolan Salah Seorang Putra Batak Pesaing Terberat Pilkada Gubsu 2013-2018


Dr. RE Nainggolan
Pertarungan Pemilihan Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara memang tinggal hitungan bulan saja, namun dari sekian bakal calon yang muncul pada umumnya adalah orang-orang bermarga atau Batak seperti, Dr.R.E Nainggolan, Gus Irawan Pasaribu, Let.Jend. (Purn) Cornel Simbolon, Let.Jend A.Y. Nasution, Soetan Batoegana Siregar, Bintatar Hutabarat, Dr. Benny Pasaribu, hanya satu orang yang tidak bermarga yaitu Plt. Gubenur Sumatera Utara saat ini Gatot Pujo Nugroho hingga saat berita ini diturunkan.

Verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut memang belum memberi syarat sah atau tidaknya setiap bakal calon untuk maju menjadi orang nomor satu di Sumatera Utara selain pendaftaran yang belum dibuka setiap bakal calon juga harus mempersiapkan diri  apakah maju sebagai Independent (Non Partai) atau melalui jalur partai sebagai syarat administrasi dan syarat lainnya yang diatur oleh undang-undang tentang pemilihan kepala daerah.
 
Turman Simanjuntak
Menurut Ketua Umum Forum Masyarakat Peduli Bonapasogit Sumatera Utara (FMPB-SUMUT) Turman Simanjuntak yang didampingi oleh Sekretaris Umumnya Horden Silalahi disela-sela acara pertemuan pengurus FMPB Sumut dengan kader-kadernya di sekretariat Jl. Dorowati No.35  Perjuangan Medan ”apabila kedua bakal calon dan calon lainnya telah sah menjadi calon gubernur Sumatera Utara maka diperkiraan Dr. RE Nainggolan dan Gatot Pujo Nugroho akan menjadi 2(dua) calon yang menjadi pesaing terberat pada Pilkada Gubsu 2013 terlepas dari adanya politik kotor (curang) atau upaya menjegal majunya kedua kandidat sebagai calon gubernur Sumatera Utara” tukasnya.

Adapun yang menjadi referensi Ketum FMPB Sumut tentang kedua kandidat adalah berdasarkan kajian dan penelitian yang dilakukan team Litbang FMPB Sumut selama beberapa tahun terakhir  yang memiliki formulasi khusus tentang pemenangan setiap kandidat Calon Kepala Daerah, Legislatif ataupun pemilihan Presiden yang dikenal dengan Rumus 4D yaitu Dikenal, Dikenang, Dipilih dan Dilantik dengan melihat jumlah serta bakal calon yang santer diberitakan oleh media massa. Setiap item pada rumus memiliki penjelasan  yang panjang (hitungan matematis di atas kertas) dan cost (pembiayaan) yang tidak sedikit berdasarkan jumlah calon pemilih tetap di Sumatera Utara serta upaya-upaya agar memenuhi 4 (empat) syarat yang dituangkan dalam formulasi tersebut untuk memenangkan setiap kandidat sesuai strategi yang dilakukan oleh kandidat dan para team sukses.

Didalam rumus tersebut kedua kandidat Dr. RE Nainggolan dan Gatot Pujo Nugroho memiliki persentase tertinggi pada 2 (dua) rumus dari 4 (empat) rumus dibandingkan dengan bakal calon lainnya yaitu Dikenal dan Dikenang,  pada kedua rumus tersebut kedua bakal calon selain berdasarkan kelebihan dan kekurangan kedua sosok tersebut, yang dituangkan dalam rumus dengan perbadingan calon-calon lainnya seperti kekuatan Finansial, Kapabilitas, Metode Kampanye(Sosialisasi) dan Pengawalan Suara, Pengaruh Rekrument Team Sukses, Kekuatan Visi dan Misi serta Rencana Program, Pengalaman Daerah dan Rekam Jejak, Jaringan (Netwoking)/Kekuatan simpul pendukung, Kedekatan Media Massa, Partai Politik, kedua calon juga sudah memiliki calon pemilih berdasarkan basis pendukung massa tetap (massa fanatis) dan daerah (wilayah pendukung) hanya perbedaan persentase, pengalaman serta factor bakal pendamping kedua calon (Calon Wakil Gubernur) yang belum diketahui dan durasi lamanya  untuk Dikenal dan Dikenang, hanya butuh upaya dari setiap team sukses kedua bakal calon untuk mendongkrak persentase agar “Dikenal” dan “Dikenang” hingga mencapai di atas 50% dari total jumlah calon pemilih yang ada di Sumatera Utara untuk “Dipilih” nantinya. “Keadaan ini bisa berubah apabila ada upaya-upaya menjegal kedua kandidat (politik kotor) sebelum dan sesudah sah menjadi calon Gubsu seperti money politik, black campaign (kampanye hitam umumnya issu SARA dan pengalaman kandidat masa lampau), kepentingan partai politik (melakukan permainan di KPU dan Manipulasi data pemilih pada instansi terkait) dan upaya-upaya bakal calon lain mendongkrak kedua rumus (Dikenal dan Dikenang) untuk memecah suara kedua bakal calon tersebut karena bakal calon lainnya umumnya berkarir atau berkiprah di luar Sumatera Utara tentunya memiliki cost (pembiayaan) yang lebih tinggi atau banyak karena sosialisasi yang intens (terus menerus) dengan alat peraga yang lebih banyak dibandingkan Dr. RE. Nainggolan dan Gatot Pujo Nugroho” ungkap Turman Simanjuntak.

“Mana ada politik bersih 100% untuk menghasilkan pemimpin yang benar-benar diinginkan masyarakat, kita tahu itu, tapi biar bagaimanapun kita harus mencegah upaya politik kotor itu dan harus optimis menciptakannya untuk itu nantinya kita bisa tahu bagaimana calon Gubernur Sumut bisa menang apakah menggunakan politik kotor atau bersih dari upaya-upaya pemenanganya yang bisa kit abaca melalui rumus 4D tersebut dan berharap setiap masyarakat membuka mata terutama kalangan intelektual Sumut dalam menyampaikan setiap pesan kepada arus bawah (grass root) yang disampaikan oleh tiap-tiap bakal calon dengan melihat track record (rekam jejak) demi masa depan Sumatera Utara” tambahnya.
Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
stay younger