Monday, August 20, 2012

Negarawan Sejati

Negarawan dan Pemimpin haruslah orang-orang yang berpikir berdasarkan misi dan Tujuan negara, bertindak berdasarkan undang-undang dan hukum yang berlaku dan menegakkannya secara jelas dan nyata  tanpa pandang bulu dan masyarakat juga haruslah paham dan setiap orang bisa menjadi Negarawan"

Yang menjadi pertanyaan apakah atau adakah masyarakat yang tahu apa sebenarnya Misi dan Tujuan Negara Indonesia?. Misalnya menjadi Negara Agraris Nomor 1 di Dunia, Negara Maju Tahun 2200, Negara Rp 1 = US $10.000 Tahun 3030 atau Negara Pengekspor Tenaga Kerja Murah 2013, Negara Impor Segala Macam Barang(Produk) dan lain -lain.
Sangat diyakini kebanyakan orang Indonesia tidak tahu apa sebenarnya Misi & Tujuan Negara NKRI bahkan para pemimpinnya mulai dari Lurah, Camat, Bupati dan seterusnya begitu juga para abdi Negara seperti PNS dan lain-lainnya apalagi masyarakat awam (termasuk penulis).

Ketidaktahuan ditambah minimnya rasa kebangsaan(Nasionalisme), kecintaan terhadap negara, dan rasa tanggungjawab yang tinggi membuat orang-orang Indonesia dimulai dari para abdi Negara tidak akan melakukan tugasnya sebagai tanggungjawab sesuai yang diamanahkan. Dicontohkan seorang abdi Negara tidak akan melakukan tugasnya apabila tidak ada "uang" dalam menjalankan Surat Perintah Tugas (SPT) sebab tidak ada makan gratis (konsumsi), naik kendaraan gratis(Transportasi), tempat tinggal gratis (Akomodasi) dan Komunikasi Gratis dan lain-lain, sekalipun bisa didahulukan dan dalam keadaan darurat butuh penangan cepat.

Sebagai masyarakat awam tentulah pernah merasakan berurusan dengan para abdi negara, mulai dari pengurusan syarat sebagai warga negara yang berhadapan dengan birokrasi, meminta keadilan berhadapan dengan penegak keadilan, mendapatkan pelayanan kesehatan, akan mendapatkan kesulitan dan keterlambatan penanganan dalam pengurusan karena minimnya pemberian pengganti transportasi, akomodasi, komunikasi dan konsumsi kepada para abdi negara (Tidak tersurat tetapi tersirat) ditambah tidak adanya keluarga atau kenalan yang duduk sebagai abdi negara yang sedang berkuasa sebagai bahan untuk menakut-nakuti abdi negara yang sedang bertugas.

Lantas masih layakkah para abdi negara yang pamrih tersebut disebut sebagai Negarawan? tentulah tidak, mereka hanya orang-orang yang mencari kerja dan kehidupan yang sangat layak mulai dari kekayaan, label kehormatan, kekuasaan tentunya untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Lalu layakkah mereka-mereka yang berjuang untuk negara, seperti olahrawagan yang mengangkat nama Indonesia dengan medali yang diperolehnya, para petani, Ilmuwan, Seniman, Budayawan dan mereka-mereka yang berjuang demi Nusa dan Bangsa tanpa label sebagai abdi negara disebut "Negarawan"?. Diharapkan setiap orang mampu menganalisanya dan mampu memahaminya sehingga dapat mencari siapa yang pantas untuk diidolakan, diakui dan dicontoh untuk mendapatkan sosok kepemimpinan yang diharapkan sehingga tidak terpaku kepada mereka-mereka yang hanya datang dari kalangan Politisi, Birokrat, Pengusaha dan orang-orang kaya yang mampu membeli segalanya (Money is the real king).

Maka siapa saja yang tidak mau dibeli untuk menentukan calon pemimpinnya adalah mereka-mereka yang pantas diberi penghargaan sebagai "Negarawan Sejati" sekalipun tidak mendapat penghargaan kehormatan dari Negara, dan tanpa Label sebagai abdi Negara.
Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
stay younger