Monday, September 10, 2012

Sinode Godang Jaman Sekarang Jauh Dari Esensi Pelayanan HKBP

Menurut para penatua dahulunya "Sinode Godang" merupakan salah satu tingkatan tertinggi pertemuan para Pendeta dalam pembahasan segala rencana program Pelayanan HKBP dan membahas kekurangan  Program dan Pelayanan (Kinerja) HKBP yang telah terlaksana, sebagai salah urutan teratas dalam Sinode Godang sedangkan pemilihan Ephorus (Pucuk Pimpinan HKBP) sebagai pembahasan terakhir (sebagian kecil atau urutan terakhir dan bukan yang utama) dari Sinode Godang. Namun sekarang terbalik tidak tahu pasti ide siapa sehingga "pemilihan Ephorus" sebagai ajang utama atau program utama dalam "Sinode Godang", dengan metode bahwa Ephorus harus mendapat restu dari tiap distrik yang diutus oleh gereja-gereja yang membuat para calon harus memperkenalkan diri ke tiap-tiap distrik (wilayah) untuk mendapat dukungan.

Dukung mendukung terjadi, team sukses pun dibentuk, dengan alasan demokrasi yang jauh dari sikap perhelatan seorang hamba atau pelayan Tuhan, layaknya pemilihan calon kepala daerah, calon presiden, calon pimpinan tertinggi melalui voting, pragmatisme politik pun terjadi yang cenderung menyebabkan perpecahan, dan tidak terhindar dari money politik oleh para team sukses dan kepentingan-kepentingan lain yang menginginkan bagian dari kekuasaan HKBP sehingga kemungkinan Ephorus bisa saja terpilih atas jasa yang menginginkan imbalan sepadan bahkan lebih layaknya team sukses calon kepala daerah yang mendukung dengan kekuatan finansial, kekuatan politik, kekuatan partai, kekuatan kekuasaan di pemerintahan, kekuatan massa berupa proyek dan lain-lain.
Menurut para penatua tersebut pola pemilihan Ephorus sekarang sungguh jauh dari nilai-nilai yang seharusnya sebagai pelayan umat khususnya "Kekristenan". Setiap orang yang turun ke Sinode Godang pada saat ini tidak lebih hanya ingin menyaksikan dan membantu munculnya kekuasaan baru dan melupakan program-program pelayanan HKBP (Huria Kristen Batak Protestan). Dahulu para Pendeta berdoa dalam memilih pemimpinnya dan tidak terlalu gila akan kekuasaan untuk menjadi pemimpin tertinggi, peserta "Sinode Godang" fokus membahas pelayanan sebagai yang utama sehingga para Pelayan atau Pendeta bahu membahu dan saling tolong menolong dalam meningkatkan pelayanan demikian dengan para jemaat bahkan yang bukan jemaat HKBP yang terdiri dari berbagai profesi, strata sosial, dan kalangan beda agama lainnya sangat menghormati para Pendeta HKBP apalagi pucuk pimpinan tertinggi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).
Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
stay younger