Thursday, January 10, 2013

TSUNAMI SUAP PILGUBSU 2013

ADAKAH YANG SANGGUP BERTAHAN SAAT "TSUNAMI SUAP" MELANDA ????

Dalam konteks "Right To Be Candidate" Pilgubsu 2013 tidak bisa kita pungkiri belum sukses mengusung calon terbaik harapan masyarakat hal ini terlihat masih cukup besarnya resistansi penolakan terhadap calon yang ada, tetapi apapun itu kita harus tetap menghormati dinamika dan keputusan yang ada yang sudah memiliki kekuatan hukum untuk maju menjadi Cagub dan Cawagub pada Pilkada SUMUT 2013.

Menu 4 sehat 5 sempurna yang sudah terhidang di Meja Pilgubsu, menjadi pilihan kita untuk memenuhi"Right To Be Leader", apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan pemilihan kepala daerah yang demokratis? Dengan rentang waktu yang tersisa, Semua Kandidat beserta Tim Sukses dan Semua kelompok yang perduli seharusnya melakukan terobosan mengambil Sikap Bersama untukMENGHARAMKAM PRAKTIK SUAP dalam perhelatan Pilgubsu 2013.

Pilgubsu sebagai suatu proses transaksi ”Political Trading” dalam jangka panjang dapat dikategorikan sebagai “Political Investment”. Agar tidak terjadi kolaborasi kohesif-negatif antara pemilih dengan kandidat setelah kemenangan dicapai yang akan syarat dengan politik balas budi(”Rewarding Politics”) dan berpotensi KKN, maka dibutuhkan adanya ”Accountable Politics"yakni Etika Politik yang di-Institusionalisasi-kan dengan kekuatan hukum positif bersangsi (”Law Enforcement”) dan di-Implementasi-kan tanpa kompromi.

Menjadi satu KEHARUSAN semua Kandidat dan Tim Suksesnya untuk Membangun Moral Politik, Bila Moral Politik yang baik dan benar tidak pernah terbangun, maka sukses Pilgubsu hanya dalam pelaksanaan Pilgubsu (4 menit ), akan tetapi tidak pernah menghasilkan pemimpin yang sukses membangun SUMUT paska Pilgubsu (5 tahun) mendatang.

Kecenderungan wabah virus SUAP yang sudah merebak ke semua pihak baik pada Penguasa, Politikus, Kandidat, Tim Sukses yang menjangkau langsung kepada anggota masyarakat (Grassroot) bahkan tragisnya lagi para "penggiat keagamaan" tanpa malu-malu ikut merasakan "nikmatnya madu suap". Logikanya, SUAP bak arus sungai akan mengalir deras menghanyutkan "SAMPAH TAK BERDAYA" menuju "MUARA SUARA" dan bak Ratu Sexy yang siap menggoda para hidung belang hingga menggelepar dan bahkan duluan menggoda hingga lupa istri setia.

Upaya mengatasi suap pada Pilgubsu tidak saja menjadi peran dari para aparat penegak hukum untuk mengatasi problematika ini. Dibutuhkan peran semua pihak, khususnya dalam pihak-pihak yang berwenang dalam merumuskan sistem dan aturan hukum Pilkada yang dapat meminimalisir terjadinya suap.Diperlukan SIKAP dan perenungan yang teramat dalam (TULUS) agar para “petarung politik” adalah mereka yang memiliki kualitas dan kesadaran yang tinggi Bahwa kemajuan Masyarakat SUMUT LIMA TAHUN Kedepan berada di pundak mereka. Kesepahaman ini Harus Melekat dalam SIKAP dan LAKU para kandidat dan tim sukses yang didukung dan dikawal oleh semua lapisan masyarakat.
Ketika ini terjadi maka kita akan menyaksikan pertarungan yang sesungguhnya antara kandidat terbaik sehingga menghasilkan Pemimpin dengan kategori terbaik dari yang terbaik (“The Best Of The Best”) yang pada akhirnya kita dapat menaruh harapan pada mereka, bahwa mereka yang terpilih sanggup menghantar SUMUT ke arah yang lebih baik. 

Namun demikian, Kita harus tetap kembali ke FAKTA yang ada saat ini, dimana sebahagian besar para Kandidat maupun Tim sukses dan juga Masyarakat masih jauh dari harapan bebas issu Suap. Situasi ini dimanfaatkan betul oleh para Kandidat dan terutama sebahagian besar Tim Sukses yang "selalu sukses" tanpa perduli nantinya jagoannya akan merampok kembali jika menang atau terkapar terlilit hutang ketika kalah. Maka atas nama "KEMENANGAN dan KEKUASAAN sebagai TUJUAN AKHIR KANDIDAT", Sebahagian besar dengan cara apapun mereka akan MENGHALALKAN SEMUA CARA termasuk melakukan PRAKTEK SUAP.

Pertanyaaannya :
  • Masih adakah kandidat yang tetap kokoh berdiri tanpa melakukan praktek suap dan seberapa besar masyarakat berdiri bersama dan setia dengan kandidat tersebut sehingga kans untuk memenangkan pertarungan tetap terjaga ?
  • Berapa banyak masyarakat yang masih sanggup menolak godaan-godaan suap ditengah situasi ekonominya yang sangat terpuruk ?
  • Sudah menjadi rahasia umum dimana pada setiap "pesta rakyat" (Pilkada/Pileg) menjadi ajang meraup keuntungan besar bagi sebahagian besar para Tim Sukses tanpa harus terbeban dan perduli akan hasil akhir kemenangan kandidatnya ?

Untuk Sahabat yang SUNGGUH masih PEDULI SUMUT.....

Mari kita semua Bersehati, Bergerak, Berbuat serta Berkarya sesuai dengan potensi yang ada pada kita masing-masing. Hingga SUMUT_TERPURUK  ("Semua Urusan Musti Uang Tunai" )Berubah menjadi  SUMUT_TERBAIK ("Semangat Untuk Menggapai Usaha Terbaik").

"KEPEDULIAN sahabat bukan hanya tentang bagaimana dia "BERKATA dia PEDULI" tetapi juga tentang bagaimana dia "MENUNJUKKAN dia PEDULI",pada akhrinya kembali kepada PRAKTEK"

Terima kasih telah membaca, salam berbagi semoga bermanfaat.|||||----------------------------------------Salam Sahabat-----------------------------------------------------------------------FORSHARE.007.cARE.378.44/10.01.2013/FBN


Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
stay younger