Thursday, January 10, 2013

CAGUBSU : Pasangan Amri Tambunan dan RE. Nainggolan Favorit Menjadi Gubsu 2013-2018


Berdasarkan Polling yang dibentuk oleh komunitas Forum Masyarakat Peduli Bonapasogit (FMPB-SUMUT) baik dari dunia maya seperti facebook maupun Blog, pasangan Haji Amri Tambunan dan Dr. RE Nainggolan masih menjadi Favorit untuk dipilih menjadi Gubernur Sumatera Utara periode 2013-2018. Pada umumnya responden berasal dari kalangan anak muda yang berasal dari Sumatera Utara baik yang di Sumut maupun di luar Sumut.  Responden tidak hanya memiliki latar belakang keturunan Batak tetapi benar-benar mengenal pasangan Cagub tersebut karena telah lama berkiprah sebagai birokrat di Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil survey dan pendekatan social di lapangan apa yang menjadi alasan mengidolakan pasangan Cagub Haji Amri Tambunan dan Dr. RE. Nainggolan untuk menjadi Gubernur Sumut periode 2013-2018 adalah sebagai berikut :


1.       Track Record (Jejak Rekam)
-          Pengalaman Memimpin Birokrasi (Pemerintahan)
Pengalaman birokrasi yang dimiliki pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2013-2018 Haji Amri Tambunan dan Dr. RE Nainggolan memang berbeda dari kandidat lain yang mencalonkan diri maju sebagai Gubernur Sumut 2013-2018. Kiprah pasangan calon nomor urut 4(empat) ini dalam memimpin pemerintahan lebih memiliki pengalaman dibandingkan yang lainnya. Kedua pasangan masih dan sudah pernah menjadi kepala daerah di Sumatera Utara.

Khusus untuk Dr. RE Nainggolan beliau sudah pernah menjadi Sekretaris Daerah Propinsi Sumatera Utara. Sekretariat daerah (disingkat setda) adalah unsur pembantu pimpinan pemerintah daerah, yang dipimpin oleh sekretaris daerah (disingkat sekda). Sekretaris daerah bertugas membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya, sekretaris daerah bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Sekretaris Daerah diangkat dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memenuhi persyaratan. Sekretaris Daerah karena kedudukannya sebagai pembina PNS di daerahnya. Sekretaris Daerah dapat disebut jabatan paling puncak dalam pola karier PNS di Daerah.

Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) merupakan unsur pembantu pimpinan Pemerintah Provinsi yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Sekretariat Daerah Propinsi bertugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh Perangkat Daerah Propinsi. Sekretaris Daerah untuk provinsi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Gubernur. Sekretaris Daerah dibantu oleh beberapa asisten. Sekretariat Daerah Provinsi terdiri atas sebanyak-banyaknya 5 Asisten; dimana Asisten masing-masing terdiri dari 3 biro.

- Latar Belakang Pendidikan

Amri Tambunan dan Dr. RE Nainggolan memiliki latar belakang pendidikan yang sama yaitu berasal dari Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) atau IPDN atau IIP (Sekarang) adalah salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dalam lingkungan Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, yang bertujuan mempersiapkan kader pemerintah, baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat. Pada 10 Oktober 2007, dalam sebuah sidang kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk mengubah IPDN menjadi Institut Ilmu Pemerintahan (IIP). Kemudian Dr. RE Nainggolan melanjutkan pendidikannya hingga Strata 3 (S3) untuk mengambil program Doktoral di Universitas Sumatera Utara (USU).

-          Jenjang Karir (Kepemimpinan) di Sumut
Haji Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan (Cagubsu 2013-2018) keduanya memang memiliki karir birokrasi yang mumpuni dimulai dari tingkat bawah yaitu sebagai Kepala Desa (Lurah) hingga keduanya pernah menjadi Kepala Daerah (Bupati), dan Jabatan-Jabatan Struktural di Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara, Haji Amri Tambunan masih menjadi Bupati Deli Serdang hingga sekarang, sedangkan Dr. RE Nainggolan pensiunan Sekretaris Daerah Propinsi Sumatera Utara.

-          Miskin Isu Negatif
Public figure atau seseorang yang ditokohkan dan memiliki kedudukan sebagai pemimpin memang tidak terlepas dari isu negative/miring,  apalagi dalam khasanah pertandingan atau perebutan kedudukan. Namun isu Negatif untuk pasangan Cagubsu no urut 4 Haji Amri Tambunan dan Dr. RE Nainggolan tidak menyurutkan calon pemilih dikarenakan prestasi-prestasi figur dalam melakoni kehidupan sehari-hari maupun dunia kerja selama menjadi pejabat di Sumatera Utara. Keinginan masyarakat untuk memilih karena mereka berdua belum pernah terkait kasus hukum.

2.       Hubungan Emosional
Keduanya memanglah keturunan Batak atau berdarah Batak namun tidak itu yang membuat mereka favorit untuk dipilih, kedua calon Gubsu dan Wagubsu tersebut telah lama berkiprah di Sumatera Utara dibandingkan calon-calon yang datang dari luar sehingga baik dan buruk, kelebihan dan kekurangan calon dapat diantisipasi oleh pendukung dan masyarakat. Semboyan itu dipertegas dengan motto calon pemilih Haji Amri Tambunan dan Dr. RE Nainggolan “Tak Kenal Maka Tak Sayang”

3.       Pengalaman dan Teruji
Pemahaman Persoalan Kondisi Sosial Masyarakat & Pemerintahan menjadikan Haji Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan sebagai  satu-satunya kandidat Gubernur 2013-2018 yang berani dan mendapat apresiasi sebagai Pemimpin yang berpengalaman dan Teruji.

4.       Latar Belakang Politik
Pengalaman sebagai  Kepala Daerah yang merupakan Jabatan Politis memang tidak diragukan lagi namun kedua Cagub dan Wagub 2013-2018 (Haji Amri Tambunan dan Dr. RE Nainggolan) tetap memiliki perbedaan dari calon-calon lainnya. Pasangan Haji Amri Tambunan dan Dr. RE Nainggolan lebih menohok atau lebih popular dengan Karir pribadinya di Birokrasi dan pengalaman-pengalaman di Pemerintahan lainnya dan kedekatan dengan masyarakat di Sumatera Utara. Ini menjadi keuntungan tersendiri dimana tingkat apatis (Ketidakpercayaan) terhadap situasi politik Indonesia sangat rendah, masyarakat pada umumnya memilih bukan lagi karena partai pendukung melainkan siapa yang ditokohkan untuk dijagokan menjadi pemimpin di Sumatera Utara.

5.       Sederhana, Ramah, Santun dan Bersahabat
Bagi kebanyakan orang Sumut yang jelas keduanya(Haji Amri Tambunan dan Dr. RE Nainggolan) telah lama dikenal masyarakat Sumatera Utara tidak hanya sewaktu mencalonkan untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 -2018.

6.       Berjiwa Nasionalis
Keduanya adalah tokoh dan pemimpin yang asli berasal dari Sumatera Utara yang terdiri dari berbagai Etnis (Suku), Agama dan Ras dan Sumut dikenal sebagai Barometer Indonesia untuk toleransi beragama, bersuku dan Ras ketika mereka menjabat atau sedang menjabat sebagai pemimpin di Sumatera Utara. Kesadaran dan pengakuan itupun didukung oleh partai nasionalis yang memajukan Haji Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan.

7.       Visi dan Misi 
Memajukan, mensejahterakan Sumut dan Sumut menjadi sentral di Indonesia.

8.       Harapan dan Tujuan Masyarakat Memilih Haji Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan
Harapan dan Tujuan masyarakat untuk pasangan tersebut lebih kepada perbaikan system Birokrasi Pemerintahan Sumatera Utara dengan menggandeng, memadukan seluruh pemerintahan tingkat kabupaten/kota sehingga sumber daya alam dan sumber daya manusia Sumatera Utara dapat lebih dioptimalkan dan menutup peluang korupsi apartur Negara di Sumatera Utara dari pemerintahan  mulai tingkat terendah hingga tertinggi untuk menjadikan Sumut sebagai sentral Indonesia.

9.       Siap Menang dan Siap Kalah
Haji Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan telah teruji dan berpengalaman memimpin pemerintahan yang ada di Sumatera Utara, Kata “Menang” adalah untuk melanjutkan cita-cita lama Sumut yang belum kesampaian sebagai Pemimpin dan memperbaiki kekurangan diberbagai sektor sehingga “Siap Menang”  membuat pasangan Cagub dan Wagubsu tersebut tidak kaku dan bingung memimpin Sumatera Utara. Sedangkan “Siap Kalah” kedua pasangan tersebut adalah orang lama di Sumatera Utara mereka telah menjadi Tokoh yang tidak coba-coba untuk memimpin masyarakat Sumut sehingga keduanya masih menjadi panutan masyarakat untuk di dengar suaranya.

10.   Patut Dicontoh Kaum Muda Untuk Menjadi Pemimpin
Apa yang patut di contoh dari pasangan H. Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan dalam berkarir dan mencapai kepemimpinan di Sumatera Utara adalah keuletan dan tidak instan untuk memperoleh kedudukan penting di Sumatera Utara, kedua tokoh tersebut melaluinya mulai tingkat terendah hingga siap menjadi pemimpin di Sumatera Utara dengan berbagai tahapan yang dilalui melalui jalur yang semestinya.

11.   Tidak ada pilihan lain
Munculnya lima pasangan calon Gubsu dan Wagubsu 2013-2018 Bagi warga Sumatera Utara tidak begitu menggairahkan, mulai dari hingar bingarnya keinginan munculnya calon pemimpin Sumut seperti Jokowi-Ahok di Jakarta yang terkenal dengan prestasi dan sifatnya yang mau turun langsung melihat kondisi masyarakat untuk menyelesaikan persoalan rupanya sangat berpengaruh terhadap pemilihan Gubsu. Belum lagi munculnya calon-calon Gubernur yang prestasinya tidak pernah terdengar di Sumut bahkan minimnya informasi prestasi-prestasi dari media-media cetak /elektronik skala nasional maupun local membuat sebagian masyarakat apatis. Sikap apatis juga muncul dari calon Incumbent yang terbukti tidak mampu berbuat apa-apa di Sumatera Utara, Incumbent yang memang belum lama berkiprah di Sumatera Utara rupanya belum mampu membaca situasi Sumatera Utara, sehingga masyarakat tidak mau kembali coba-coba untuk memilih pendatang Baru di Luar Sumatera Utara dengan kata lain Sumut telah lebih dahulu mendatangkan yang dari luar Sumut sebelum Propinsi Jakarta selama pemilihan langsung diberlakukan. Kondisi tersebut membuat pada umumnya masyarakat lebih memilih pasangan yang telah teruji dan berprestasi secara pribadi untu memimpin Sumut. 

12.   Berpeluang Menang Sebagai Gubsu dan Wagubsu 2013-2018
Haji Amri Tambunan-Dr. RE Nainggolan telah “Dikenal” dan “Dikenang” Masyarakat Sumut untuk siap “Dipilih” dan lebih Siap “Menang” Siap “Kalah”.

Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
stay younger