Sunday, March 3, 2013

DEKLARASI BARISAN PEMUDA ADAT NUSANTARA (BPAN) TANO BATAK


Hutanapa (15/2) - Deklarasi Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Tano Batak yang dilaksanakan di Kecamatan Sipahutar Tapanuli Utara pada hari Jumat kemarin telah berhasil mengukuhkan Pancur Simanjuntak sebagai ketua terpilih dari tiga calon yang diajukan oleh tiap-tiap utusan yang datang dari daerah wilayah Tano Batak seperti Kabapaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tobasa, Kabupaten Humbahas (Pemuda Adat Pandumaan Sipitu huta), Kabupaten Dairi dan dari Kabupaten Simalungun. Persidangan pemilihan Calon Ketua tersebut juga dihadiri oleh beberapa elemen yang peduli terhadap Tano Batok, seperti : KSPPM, GMKI Tarutung, AMAN Tano Batak, Aliansi Peduli Tano Batak, FMPB Sumut, Penduduk Sekitar, tidak lupa juga Forshare (Forum Sahabat Haji Amri Tambunan dan RE Nainggolan) hadir sebagai undangan untuk menyaksikan salah satu sejarah peranan Pemuda Batak untuk menentukan nasib wilayah adatnya.

Kegiatan BPAN Tano Batak sangat berkesan karena dilaksanakan tepat di daerah pembabatan hutan Masyarakat Adat Desa Aek Napa oleh PT. Toba Pulp Lestari yang cukup jauh ke dalam hutan dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama hampir tiga jam dikarenakan kondisi jalan yang berlumpur, berlubang dan sedikit bebatuan tajam (Onderlagh), hanya bisa dilalui oleh truk-truk pengangkut kayu jarahan Masyarakat Adat Desa Aek Napa. Namun dengan kondisi yang sedemikian sulitnya ditambah guyuran hujan dan cuaca dingin tidak menyurutkan para peserta yang hadir, keadaan tersebut malah menjadi pemicu semangat yang sangat berkesan dengan sentuhan alam sesungguhnya. Panitia (AMAN Tano Batak) dengan sengaja mengajak peserta melihat kondisi alam yang dirusak oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambil keuntungan sesaat dengan harapan bahwa kegiatan tersebut tidak sekedar seremoni tetapi memberi pembelajaran dan penyadaran kepada peserta dan undangan bahwa "Pemuda" harus memiliki sikap penolakan terhadap perusakan lingkungan hidup dan berani menentang segala bentuk ketidakadilan perampasan warisan leluhur oleh pihak-pihak perusak lingkungan hidup demi generasi yang akan datang sebagai pewaris selanjutnya .

Pada Deklarasi Barisan Pemuda Adat Nusantara juga diisi berbagai diskusi setelah terpilihnya Ketua BPAN, Pancur Simanjuntak yang dilantik oleh Ketua AMAN Tobasa Roganda Simanjuntak diselingi puisi berbahasa Batak bertajuk lingkungan hidup dan pesan kearifan lokal budaya Batak. Dalam kesempatan tersebut undangan diberi kesempatan memberikan masukan kepada Ketua BPAN terpilih dalam menjalankan Visi dan Misi serta Program BPAN. Hotasi Simamora yang khusus datang dari Jakarta sebagai undangan dan juga Ketua Aliansi Peduli Tano Batak banyak memberikan wejangan bagaimana menjalankan organisasi dan bagaimana menghadapi para perusak lingkungan hidup terutama yang dibackup oleh pengusaha besar yang memiliki dana sangat kuat sehingga mampu menggunakan apapun, bahkan alat Negara, pemerintah, untuk menghambat kinerja organisasi penentang perusak lingkungan hidup. Pada kesempatan tersebut Hotasi Simamora menjelaskan bahwa banyak tantangan bahkan godaan dari para perusak lingkungan hidup berupa tawaran uang, kehidupan mewah agar tidak menghambat para perusak lingkungan hidup dan hal tersebut bisa saja terjadi kepada BPAN karena mudah tergiur, "menjadi fakta mundurnya dan terdiamnya para aktivis atau organiasi yang berwawasan lingkungan hidup ketika termakan bujuk rayu para perusak lingkungan hidup" unbgkapnya. Hotasi juga menambahkan "sangat dibutuhkannya keseriusan, ketulusan dan tekad yang kuat, tidak mudah menyerah sekalipun tinggal sendirian untuk menentang perusak lingkungan hidup, juga pengetahuan yang cukup tentang lingkungan hidup bahkan berbagai dinamika sosial, politik, Hukum, Tekhnologi, ekonomi yang mampu mempengaruhi lingkungan hidup dan kehidupan yang menjadi hak-hak masyarakat"

Kegiatan tersebut akhirnya disudahi dengan doa bersama, yel-yel Pemuda Adat Nusantara Tano Batak yang dikumandangkan dengan keras dan lantang, Pemuda Adat: "Bangkit Bersatu", Pemuda Adat : "Tutup TPL".

Profil Singkat
BARISAN PEMUDA ADAT NUSANTARA (BPAN)

Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) adalah organisasi sayap AMAN yang bersifat otonom. BPAN berfungsi (1) Wadah berhimpunnya pemuda adat nusantara yang merasa senasib dan sepenanggungan sebagai korban penindasan, eksploitasi dan perampasan atas hak-hak masyarakat adat, yang memiliki semangat dan kemauan untuk bangkit, bersatu dan melawan untuk mewujudkan masyarakat adat yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara budaya; (2) Wadah kader penggerak organisasi untuk membela, melayani, melindungi dan memberdayakan masyarakat adat;(3) Wadah untuk menampung, memadukan, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan pemuda adat, meningkatkan kesadaran politik dan hukum serta menyiapkan kader-kader pemula dan penggerak masyarakat adat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Organisasi dan kaderisasi pemuda adat yang diorganisir secara nasional. BPAN beranggotakan pemuda adat usia 17-35 tahun dari 7 region nusantara (Papua, Kepulauan Maluku, Bali-Nursa, Sulawesi, Jawa, Kalimantan dan Sumatera) yang menyetujui statuta BPAN.

BPAN dibentuk sebagai salah satu kesepekatan dalam Jambore Nasional Pemuda Adat Nusantara yang dilaksakan tanggal 27-31 Januari 2012 dideklarasikan tanggal 29 Januari 2012 di Curuq Nangka, Bogor.

Visi BPAN adalah "terwujudnya kehidupan masyarakat adat yang berdaulat, adil, sejahtera, bermartabat dan demokratis melalui keterlibatan dan peran aktif pemuda adat". Untuk mencapai visi ini, BPAN memiliki misi sebagai berikut :
1. Mengembalikan kepercayaan diri, harkat dan martabat pemuda adat nusantara.
2. Mencerdaskan dan meningkatkan kemampuan pemuda adat dalam mempertahankan dan mengembangkan kearifan adat untuk melindungi bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
3. Membela dan memperjuangkan pengakuan, penghormatan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat.
4. Menciptakan kader-kader penggerak masyarakat adat yang militan, loyal dan terpimpin.
5. Mendokumentasikan sejarah komunitas adat masing-masing.
***
dikutip dari tulisan si jurtul di DEKLARASI BARISAN PEMUDA ADAT NUSANTARA (BPAN) TANO BATAK

Aek Napa (15/2) - Deklarasi Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Tano Batak yang dilaksanakan di Kecamatan Sipahutar Tapanuli Utara pada hari Jumat kemarin telah berhasil mengukuhkan Pancur Simanjuntak sebagai ketua terpilih dari tiga calon yang diajukan oleh tiap-tiap utusan yang datang dari daerah wilayah Tano Batak seperti Kabapaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tobasa, Kabupaten Humbahas (Pemuda Adat Pandumaan Sipitu huta), Kabupaten Dairi dan Dari Kabupaten Simalungun. Persidangan pemilihan Calon Ketua tersebut juga dihadiri oleh beberapa elemen yang peduli terhadap Tano Batok, seperti : KSPPM, GMKI Tarutung, AMAN Tano Batak, Aliansi Tano Batak, FMPB Sumut, Penrduduk Sekitar, tidak lupa juga Forshare (Forum Sahabat Haji Amri Tambunan dan RE Nainggolan) hadir sebagai undangan untuk menyaksikan salah satu sejarah peranan Pemuda Batak untuk menentukan nasib wilayah adatnya.

Kegiatan BPAN Tano Batak sangat berkesan karena dilaksanakan tepat di daerah pembabatan hutan Masyarakat Adat Desa Aek Napa oleh PT. Toba Pulp Lestari yang cukup jauh ke dalam hutan dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama hampir tiga jam dikarenakan kondisi jalan yang berlumpur, berlubang dan sedikit bebatuan tajam (Onderlagh), hanya bisa dilalui oleh truk-truk pengangkut kayu jarahan Masyarakat Adat Desa Aek Napa. Namun dengan kondisi yang sedemikian sulitnya ditambah guyuran hujan dan cuaca dingin tidak menyurutkan para peserta yang hadir, keadaan tersebut malah menjadi pemicu semangat yang sangat berkesan dengan sentuhan alam sesungguhnya. Panitia (AMAN Tano Batak) dengan sengaja mengajak peserta melihat kondisi alam yang dirusak oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambil keuntungan sesaat dengan harapan bahwa kegiatan tersebut tidak sekedar seremoni tetapi memberi pembelajaran dan penyadaran kepada peserta dan undangan bahwa "Pemuda" harus memiliki sikap penolakan terhadap perusakan lingkungan hidup dan berani menentang segala bentuk ketidakadilan perampasan warisan leluhur oleh pihak-pihak perusak lingkungan hidup demi generasi yang akan datang sebagai pewaris selanjutnya .

Pada Deklarasi Barisan Pemuda Adat Nusantara juga diisi berbagai diskusi setelah terpilihnya Ketua BPAN, Pancur Simanjuntak yang dilantik oleh Ketua AMAN Tobasa Roganda Simanjuntak diselingi puisi berbahasa Batak bertajuk lingkungan hidup dan pesan kearifan lokal budaya Batak. Dalam kesempatan tersebut undangan diberi kesempatan memberikan masukan kepada Ketua BPAN terpilih dalam menjalankan Visi dan Misi serta Program BPAN. Hotasi Simamora yang khusus datang dari Jakarta sebagai undangan dan juga Ketua Aliansi Peduli Tano Batak banyak memberikan wejangan bagaimana menjalankan organisasi dan bagaimana menghadapi para perusak lingkungan hidup terutama yang dibackup oleh pengusaha besar yang memiliki dana sangat kuat sehingga mampu menggunakan apapun, bahkan alat Negara, pemerintah, untuk menghambat kinerja organisasi penentang perusak lingkungan hidup. Pada kesempatan tersebut Hotasi Simamora menjelaskan bahwa banyak tantangan bahkan godaan dari para perusak lingkungan hidup berupa tawaran uang, kehidupan mewah agar tidak menghambat para perusak lingkungan hidup dan hal tersebut bisa saja terjadi kepada BPAN karena mudah tergiur, "menjadi fakta mundurnya dan terdiamnya para aktivis atau organiasi yang berwawasan lingkungan hidup ketika termakan bujuk rayu para perusak lingkungan hidup" unbgkapnya. Hotasi juga menambahkan "sangat dibutuhkannya keseriusan, ketulusan dan tekad yang kuat, tidak mudah menyerah sekalipun tinggal sendirian untuk menentang perusak lingkungan hidup, juga pengetahuan yang cukup tentang lingkungan hidup bahkan berbagai dinamika sosial, politik, Hukum, Tekhnologi, ekonomi yang mampu mempengaruhi lingkungan hidup dan kehidupan yang menjadi hak-hak masyarakat"

Kegiatan tersebut akhirnya disudahi dengan doa bersama, yel-yel Pemuda Adat Nusantara Tano Batak yang dikumandangkan dengan keras dan lantang, Pemuda Adat: "Bangkit Bersatu", Pemuda Adat : "Tutup TPL".

Profil Singkat
BARISAN PEMUDA ADAT NUSANTARA (BPAN)

Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) adalah organisasi sayap AMAN yang bersifat otonom. BPAN berfungsi (1) Wadah berhimpunnya pemuda adat nusantara yang merasa senasib dan sepenanggungan sebagai korban penindasan, eksploitasi dan perampasan atas hak-hak masyarakat adat, yang memiliki semangat dan kemauan untuk bangkit, bersatu dan melawan untuk mewujudkan masyarakat adat yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara budaya; (2) Wadah kader penggerak organisasi untuk membela, melayani, melindungi dan memberdayakan masyarakat adat;(3) Wadah untuk menampung, memadukan, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan pemuda adat, meningkatkan kesadaran politik dan hukum serta menyiapkan kader-kader pemula dan penggerak masyarakat adat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Organisasi dan kaderisasi pemuda adat yang diorganisir secara nasional. BPAN beranggotakan pemuda adat usia 17-35 tahun dari 7 region nusantara (Papua, Kepulauan Maluku, Bali-Nursa, Sulawesi, Jawa, Kalimantan dan Sumatera) yang menyetujui statuta BPAN.

BPAN dibentuk sebagai salah satu kesepekatan dalam Jambore Nasional Pemuda Adat Nusantara yang dilaksakan tanggal 27-31 Januari 2012 dideklarasikan tanggal 29 Januari 2012 di Curuq Nangka, Bogor.

Visi BPAN adalah "terwujudnya kehidupan masyarakat adat yang berdaulat, adil, sejahtera, bermartabat dan demokratis melalui keterlibatan dan peran aktif pemuda adat". Untuk mencapai visi ini, BPAN memiliki misi sebagai berikut :
1. Mengembalikan kepercayaan diri, harkat dan martabat pemuda adat nusantara.
2. Mencerdaskan dan meningkatkan kemampuan pemuda adat dalam mempertahankan dan mengembangkan kearifan adat untuk melindungi bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
3. Membela dan memperjuangkan pengakuan, penghormatan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat.
4. Menciptakan kader-kader penggerak masyarakat adat yang militan, loyal dan terpimpin.
5. Mendokumentasikan sejarah komunitas adat masing-masing.
***
Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
stay younger