Thursday, October 30, 2014

Tak Ada Menteri Bermarga, Orang Batak Tetap Solid Dukung Jokowi



Tarutung (30/10)- Pasca pengumuman Kabinet yang disusun oleh Presiden Jokowi Widodo, tak disebutkannya seorangpun yang memiliki marga dari Suku Batak yang terdiri dari lima puak, menjadi topik perbincangan hangat di media-media,  demikian halnya pada masyarakat Sumatera Utara khususnya suku Batak. Kuatnya dukungan masyarakat yang mendiami Sumut khususnya suku Batak sehingga di Sumut Jokowi-JK unggul 54,25 % diantaranya merupakan sumbangsih daerah asal suku Batak seperti Kabupaten Samosir, Tobasa, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan yang mencapai rata-rata 90 % dan Kabupaten Samosir menjadi daerah dengan persentase pemilih pasangan Jokowi-JK tertinggi di seluruh kabupaten di Indonesia pada Pilpres yang lalu mengungguli wilayah lainnya di Indonesia dengan perolehan 94,07 %. 

Namun, pasca diumumkannya nama-nama menteri yang ada pada Kabinet Kerja Presiden Jokowi tak satupun orang Batak, selain menjadi sejarah baru bagi Pemerintahan Indonesia juga menjadi pembahasan hangat dikalangan pendukung Jokowi asal Sumatera Utara. Nama-nama suku Batak yang sempat santer disebut-sebut baik oleh media-media maupun yang beredar di masyarakat sebagai calon menteri era Jokowi Presiden, seperti Luhut Binsar Panjaitan, Maurar Sirait, Trimedia Panjaitan, Efendi Simbolon, Martin Manurung dan lain-lain, kenyataannya tak satupun nama itu ada pada susunan kabinet Jokowi-JK.


“Memang ada yang kecewa, ada yang pasrah, ada yang protes karena kita ketahui nama-nama itu sempat dijagokan oleh media-media menjadi menterinya Jokowi, dan juga kita ketahui bersama bahwa nama-nama itu adalah pendukung utama Pak Jokowi sebagai Capres PDI-P bahkan sampai ada yang rela melepas jabatannya di partai lain”, kata Wesly Suta Fernando Simanjuntak yang diketahui sebagai ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (BARA-JP) Tano Batak di sela-sela pertemuan dengan tim relawan lainnya di Tarutung Tapanuli Utara.

Pada rapat Barisan Relawan Jokowi tersebut yang membahas tentang kedatangan Presiden Jokowi ke Sumut, Wesly beserta sesama relawan lainnya membahas tentang maraknya upaya-upaya yang dilakukan pihak yang tidak senang terhadap Jokowi terutama dikalangan orang Batak.

“Kalau kekecewaan tidak adanya orang Batak sebagai Menteri datangnya dari pendukung, wajar-wajar saja yah, tetapi kalau itu datangnya dari yang tidak pernah mendukung  atau tidak menyukai Jokowi sebagai Presiden pasti ada maksud lain dan ada agenda politik besar disitu”, pungkas Wesly.

Wesly menjelaskan seperti diketahui sekalipun tidak adanya menteri orang Batak pada Kabinet Kerja Presiden Jokowi, namun dukungan terhadap Jokowi sebagai Presiden ke-7 tetap solid di Sumut, ini terbukti dengan banyaknya warga Sumut yang menyambut kedatangan Jokowi ke Sumut. Kunjungan itu merupakan kunjungan pertama Jokowi ke daerah setelah dilantik menjadi Presiden.

“ Sebagai orang Batak dan Warga Negara Indonesia yang mencintai Kebhinekaan, kami tetap mendukung dan berharap besar kepada Jokowi dan yakin dengan kabinet pilihannya, sejak awal orang Batak mendukung Jokowi bukan karena pernah dijanjikan akan ada menteri, tetapi karena memang sosok Jokowi yang sederhana,merakyat, pekerja keras, pluralis”, tambahnya dengan semangat.
Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
stay younger