Sejarah Hari Guru Sedunia
Sumber Gbr. Rima Nove Yanti |
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hari guru sedunia
berkaitan dengan suatu peristiwa bersejarah pada tanggal 21 September-5
Oktober 1966. Yaitu diselenggarakannya konferensi antar pemerintah di
Paris yang dihadiri oleh wakil dari 76 negara anggota Unesco termasuk
Indonesia dan 35 organisasi internasional
.
Dituturkan Koordinator
Komunitas Guru Jabar, Hartono, konferensi tersebut menghasilkan
rekomendasi tentang status guru yang dikenal dengan ILO/Unesco,
Recommendations Concerning the Status of Teachers. Isi rekomendasi
tersebut diantaranya menekankan pada profesionalisme dan kesejahteraan
guru khususnya di negera-negara berkembang
.
Profesionalisme guru
menjadikan profesi guru tidak asal-asakan tapi memiliki bekal
pengetahuan dan sejumlah kompetensi memadai, diantaranya pedagonis. Guru
harus mencintai profesinya secara total dan tulus. Jangan sampai
memilih profesi guru adalah merupakan pilihan kedua di tengah sulitnya
mencari pekerjaan.
"Menurut Unesco, hari Guru Sedunia mewakili
sebuah kepedulian, pemahaman, dan apresiasi yang ditampilkan demi peran
vital guru, yaitu mengajar pengetahuan dan membangun generasi. Dengan
semangat Hari Guru Sedunia harapan guru Indonesia profesional, sejahtera
dan terlindungi lekas terwujud," katanya pada acara peringatan Hari
Guru Sedunia di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Jalan Perintis
Kemerdekaan, Jumat (5/10/2012).
(Sumber berita : http://www.tribunnews.com)