Tobasa (28/4)- Pasca Pileg 2014 pada 9 April 2014 lalu, dari hasil
rekapitulasi sementara KPU Sumut Martin Manurung, SE, MA memang kalah dari
salah seorang caleg Nasdem yang lolos ke senayan. Berdasarkan hasil
rekapitulasi sementara KPU Sumut tersebut Martin memiliki suara yang cukup banyak namun karena tingkat
partisipasi pemilih di Sumut 2 begitu tinggi dengan BPP mencapai 189.000 Partai
Nasdem dari Sumut 2 tidak mampu menoreh dua wakilnya di Senayan.
“Suara pribadi yang memilih saya memang lumayan, bahkan
lebih tinggi dari salah seorang caleg
DPR RI yang duduk di senayan dari partai lain, ini akan saya bina kembali
karena memang dalam kampanye saya selama ini tidak melakukan money politic,
untuk memenangkan Jokowi sebagai Presiden RI ke-7”, ungkapnya.
Martin Manurung
memang kini menjadi idola baru di Sumut, walau kalah Martin Manurung masih
sebagai tokoh tervaforit setelah Gus Irawan Pasaribu yang mantan calon Gubernur
Sumut baik yang dilansir oleh Lembaga Survey Indonesia.
Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Nasdem
memang telah menyatakan koalisi untuk memenangkan Jokowi sebagai
Presiden RI ke-7, namun Martin menjelaskan bahwa kemenangan Jokowi di Sumut
tidak hanya datang dari orang partai karena pendukung Jokowi itu banyak dan
datang dari berbagai elemen. PDI-Perjuangan dan Partai Nasdem sebagai alat dan
jembatan untuk mengenalkan dan memenangkan Jokowi sebagai Presiden berikutnya.
“Rencananya ke depan pada kampanye Calon Presiden, saya dan
teman-teman akan mensinergikan banyaknya relawan dan pendukung Jokowi yang
tidak tergabung sebagai kader partai di Sumut, ini akan menarik banyak minat
masyarakat di Sumut, kita akan menjelaskan bahwa Jokowi adalah pilihan terbaik
untuk memimpin negeri ini ke depan”, tambahnya.