Tarutung (30/10)- Pasca
pengumuman Kabinet yang disusun oleh Presiden Jokowi Widodo, tak disebutkannya
seorangpun yang memiliki marga dari Suku Batak yang terdiri dari lima puak,
menjadi topik perbincangan hangat di media-media, demikian halnya pada masyarakat Sumatera
Utara khususnya suku Batak. Kuatnya dukungan masyarakat yang mendiami Sumut khususnya
suku Batak sehingga di Sumut Jokowi-JK unggul 54,25 % diantaranya merupakan
sumbangsih daerah asal suku Batak seperti Kabupaten Samosir, Tobasa, Tapanuli
Utara, Humbang Hasundutan yang mencapai rata-rata 90 % dan Kabupaten Samosir
menjadi daerah dengan persentase pemilih pasangan Jokowi-JK tertinggi di
seluruh kabupaten di Indonesia pada Pilpres yang lalu mengungguli wilayah
lainnya di Indonesia dengan perolehan 94,07 %.
Namun, pasca diumumkannya nama-nama menteri yang
ada pada Kabinet Kerja Presiden Jokowi tak satupun orang Batak, selain menjadi
sejarah baru bagi Pemerintahan Indonesia juga menjadi pembahasan hangat
dikalangan pendukung Jokowi asal Sumatera Utara. Nama-nama suku Batak yang
sempat santer disebut-sebut baik oleh media-media maupun yang beredar di masyarakat
sebagai calon menteri era Jokowi Presiden, seperti Luhut Binsar Panjaitan,
Maurar Sirait, Trimedia Panjaitan, Efendi Simbolon, Martin Manurung dan
lain-lain, kenyataannya tak satupun nama itu ada pada susunan kabinet
Jokowi-JK.