Tuesday, January 24, 2012

Petani Simalungun kesulitan pupuk

SIMALUNGUN – Petani di Kabupaten Simalungun terancam kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi untuk menghadapi musim tanam tahun ini. Pasalnya dari sekitar 500.000 ton kebutuhan pupuk bersubsidi yang diajukan, hanya sekitar 70.000 ton yang direalisasikan pemerintah.

Rinciannya, pupuk urea dari usulan sekitar 60.000 ton yang direalisasikan hanya 31.000 ton.Kemudian pupuk SP 36 dari sekitar 25.000 ton yang diusulkan hanya terealisasi 5.700 ton, NPK Phonska dari sekitar 65.000 ton usulan hanya terealisasi 24.000 ton, dan organik dari usulan 300.000 ton yang terealisasi hanya 9.400 ton. Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Pemkab Simalungun Amran Sinaga mengatakan, realisasi kebutuhan pupuk bersubsidi setiap tahun hanya berkisar 40%-45%,sehingga jauh dari kebutuhan petani.
“Sebenarnya hampir setiap tahun alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Simalungun minim sekali. Padahal usulan kebutuhan yang kami ajukan hampir 500.000 ton untuk berbagai jenis pupuk yang diperlukan petani untuk menghadapi setiap tahun musim tanam,”ujar Amran kemarin.

Untuk mengatasi kekurangan pupuk yang dibutuhkan petani, pihaknya mengupayakan bantuan dari pemerintah pusat melalui program bantuan langsung pupuk (BLP),serta mensosialisasikan penggunaan pupuk alternatif kepada petani. Sementara itu,Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Simalungun Edi Mulianson Purba menyesalkan minimnya realisasi pupuk subsidi bagi petani di Kabupaten Simalungun.

“Seharusnya pemerintah pusat maupun provinsi memberikan prioritas pemenuhan alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Simalungun yang merupakan salah satu daerah lumbung beras di Sumatera Utara,minimal 60 %.Dengan demikian tidak begitu menyulitkan petani memenuhi kebutuhan pupuk,”ujar Edi


Editor: PRAWIRA SETIABUDI
(dat06/sindo)
Free web Counter Log Counter powered by  http://www.myusersonline.com
stay younger